Selasa, 11 Desember 2018

Ber(g)IGI di PGRI

Hello Historian......
Sabtu 24 November 2018, laju sepedaku menuju ke sebuah tempat yang hawanya sejuk ketinggiannya lebih tinggi daripada Surabaya. Sebuah undangan besar datang dari SMP Negeri 2 Pandaan untuk memberikan materi Inovasi dan pendekatan dalam pembelajaran. Meski undangan tertera 11.00 wib karena kekhawatiran saya tdk bisa menemukan lokasi sekolah maka saya berangkat pagi sekali. Dan ternyata perjalanan Surabaya ke Pandaan hanya ditempuh dalam 1 jam. Otomatis waktu saya banyak untuk menunggu dan mencari sesuatu disetiap sudut sekolah yang terkenal dengan SMP rujukan nasional ini.


Kepo dari searching Googling tentang sekolah akhirnya terbayarkan dengan bertemu Kepala Sekolahnya yang ramah dan siswanya yang sangat menghargai tamu nya. Seluruh penjuru sekolah ku langkahi senyum menebar pesona kudapati. Bangunan megah dan sekolah tertata rapi terlihat mulai dari depan hingga belakang sekolah.
Inspirasi mulai muncul ketika kepala sekolah bercerita banyak tentang perkembangan sekolah rujukan nasional ini. Tentang penanaman karakter dan budi pekerti sampai pelajaran jam ke 0. Saya yang tidak tahu tentang proses untuk mendapatkan predikat sekolah rujukan akhirnya selama 2 jam mendapatkan informasi yang akurat lengkap dan jelas, akhirnya sekarang menjadi paham.

Tidak disangka ternyata bapak kepala sekolah ini berteman dengan pak Hamid Muhammad (direktur jenderal pendidikan dasar dan menengah). Pembicaraan semakin seru karena kebetulan pak Hamid ini pula yang pernah memberikan sertifikat pelatih nasional IGI kepada saya. Pak Hamid pula yang menjadi juri dalam kompetisi my teacher my Hero, Indonesia Digital learning 2016 ketika saya menjadi salah satu juaranya.

Bapak kepala sekolah ini juga bercerita tentang kegiatannya Minggu lalu di Sumenep dalam sebuah apel besar di sana. Tiba-tiba teringat dengan salah satu foto teman kepala sekolah dari Surabaya yang hadir juga dalam kegiatan apel Akbar PGRI tersebut.
Saat presentasi kepercayaan diri saya meningkat, karena mendapatkan suntikan baru slide presentasi dari seorang Master asal Sidoarjo. Eh nggak taunya saya lupa di bagian awal ada logo IGI besar di sana. Akhirnya hal ini menjadi sebuah pertanyaan bagi para peserta yang mengikuti kegiatan kali ini.

Kegiatan kali ini adalah pengimbasan dari sekolah rujukan kepada sekolah-sekolah lain di sekitar Pandaan, sehingga didatangi oleh banyak guru dari berbagai mapel SMP.
Samisanov dikenalkan, IGI pun akhirnya ikut di promosikan. Rupanya banyak guru sini yang sangat terbuka dalam hal berinovasi. Tidak memandang dikotomi perbedaan dua organisasi profesi yg sama besarnya, tapi antusias terhadap kreasi dan inovasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik kepada siswa-siswinya.
Alhamdulillah kegiatan kali ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dan materi tersampaikan serta mampu diimplementasikan secara langsung.
Di penutup saya mengucapkan sebuah slogan dari seorang kawan besar
"Tali sepatu Tali Rafia....Guru harus bersatu untuk kemajuan Pendidikan Indonesia"

Dan g mau kalah, keisengan aries pun menebar pesona.....
Tak ada gading yang tak retak
Tak ada tuyul yg tak botak
jika jantung kita masih berdetak
boleh donk saya diundang lagi kakak
Wes ngunu ae.....
Pandaan, 24 November 2018
*menanti malam minggu hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....