Senin, 30 Mei 2016

Apakah Sekolah Kita Sudah Beradab ?

Hello Historian......

Setahun terakhir ini saya terlibat membantu program Teaching Respect for All UNESCO. Saya juga membantu sejumlah sekolah agar menjadi sekolah welas asih (compassionte school). Dua hal di atas membawa saya betemu dengan sejumlah sekolah, pendidik, hingga aktivis revolusioner dalam menciptakan pendidikan alternatif. Di benak saya ada satu pertanyaan: sudah se-compassionate apa sekolah kita? Sejauh mana sekolah menumbuhkan sikap respect pada siswa dan guru, serta semua unsur di lingkungan sekolah? Karena compassion (welas asih) dan respect (sikap hormat dan emphaty) adalah bagian dari adab (akhlak) maka pertanyaannya bisa sedikit diubah dan terdengar kasar: sudah seber-adab apakah sekolah kita? Rekan saya melakukan sebuah experimen yang menarik. Dia berkunjung ke Sekolah Ciputra, sekolah millik pengusaha Ciputra yang menekankan pada karakter, leadeship dan entrepreneurship serta memberi pengharagaan pada keragaman agama dan budaya. Pada kunjungan pertama rekan saya itu datang dengan baju necis menggunakan mobil pribadi. 

Guru Inspiratif adalah Guru yang ditunggu Karyanya dan dinanti kehadiranya

Hello Historian......

Inspirasi sebagai sumber yang menggerakkan seseorang atau sekelompok orang atau masyarakat pada dewasa ini muncul  berserliweran setiap hari di depan mata kita.  Seiring berkembang pesatnya media sosial inspirasi - inspirasi itu tersebar dan sengaja disebarkan melalui group - group media sosial, saling bertumpang tindih dengan informasi pemberitaan perilaku - perilaku dari dunia kegelapan.    Seolah - olah berebut ruang di relung - relung hati, di sekat - sekat pikiran  menciptakan harapan dan kekhawatiran.   Harapan menjadi motivasi kuat untuk memikirkan, melakukan hal yang sama atau yang lebih baik, kekhawatiran memposisikan diri lebih waspada.   Namun terkadang kekhawatiran  menghasilkan sikap pesimisme, memang beragam cara orang menyikapinya. Kisah inspiratif yang dibaca oleh kita di media sosial terasa dekat terjadi di sekitar kita. 

Mobizen, Aplikasi Android untuk Mirror ke PC via WiFi atau USB dalam Pembelajaran Berbasis Mobile

Hello Historian......

Untuk kebutuhan pembelajaran adakalanya kita sebagai guru membutuhkan menampilkan layar smartphone kita ke PC atau laptop, khususnya bila pembelajaran kita berbasis mobile (mobile learning). Untuk itu kita membutuhkan aplikasi yang dapat berfungsi mirror dari smartphone ke PC atau laptop. Untuk melakukan hal tersebut, anda dapat menggunakan app yang bernama Mobizen. App ini tersedia secara gratis dan bisa anda dapatkan pada Google Play Store. Dan karena perangkat Android tersebut akan dikontrol oleh Windows, maka anda juga harus menginstall aplikasi pengontrolnya yang bisa di-download secara gratis di situs resmi Mobizen.

Cara Mudah Membuat Aplikasi Pembelajaran Berbasis Android dari Microsoft Powerpoint

Hello Historian......
Cara Membuat Aplikasi Android dari Microsoft Power PointDalam menerapkan pembelajaran berbasis mobile, kesulitan utama yang penulis rasakan adalah apabila ingin membuat atau melengkapi konten pembelajaran berbasis mobile tentunya dibutuhkan skill khusus untuk membuat aplikasi berbasis android (apk), yang tentunya bagi kebanyakan guru yang berlatar belakang non IT seperti penulis, hal ini sangat menyulitkan karena tidak menguasai bahasa pemrograman.

Namun dengan pesatnya perkembangan pembelajaran berbasis IT, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan mudah yaitu dengan membuat aplikasi berbasis android (apk) dari microsoft powerpoint. Bagaimana caranya??? simak dengan baik penjelasan berikut ni !!

Dalam pembuatan aplikasi pembelajaran berbasis Android ini ada beberapa program yang kita butuhkan untuk membuatnya diantanya adalah sebagai berikut:
a) Microsoft Power Point (penulis menggunakan microsoft power point 2013) 
b) Converter Power Point ke HTML5 dengan Ispring Suite 8.0
c) Intel XDK