Cinematografi

PROSES PEMBUATAN FILM PENDEK

A. Dasar pembuatan film
Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
Temukan Ide Cerita
Kalau tak ada ide cerita, walaupun Anda punya kamera yang mahal dan bagus, film tak tercipta juga.  Untuk itulah, dalam proses produksi film, langkah pertama adalah temukan ide cerita Anda. Usahakan cerita dengan ide yang baru dan unik. Belum pernah ada sebelumnya.
Riset
Ini tak kalah penting. Riset inilah yang akan membawa film ada mempunyai reputasi yang tinggi. Apalagi kalau Anda sedang ingin membuat film bergenre sejarah.  Riset ini bisa dilakukan dengan misalnya membaca referensi, buku-buku literatur yang mendukung film tersebut, atau bisa juga misalnya dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh atau ahli yang terkait dengan tema film yang sedang digarap.
Casting
Ini terkait dengan rekruitment tokoh. Proses seleksi dan pencarian tokoh berbakat yang akan memerankan film tersebut. Baik itu tokoh utama, maupun tokoh tambahan. Dalam beberapa adegan, mungkin akan terjadi adegan ekstrem seperti perkelahian atau adegan ekstrem lainya. Untuk itu diperlukan tokoh pengganti. Dalam proses inilah semua itu berlangsung.
Shooting
Proses ini adalah tahap pengambilan gambar. Dalam proses ini sang sutradara menjadi ujung tombak dalam mengarahkan kameramen melakukan kerja-kerjanya.  Memang, kameramen pasti punya cukup keahlian untuk mengambil gambar. Tapi, sang sutradaralah yang menentukan bagaimana sudut pandang pengambilan gambar, mana yang harus ditonjolkan dsb. Begitu juga, saat shooting ini, sang sutradara juga mengarahkan tokoh-tokoh atau pemeran film tersebut agar sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya.
Editing
Inilah tahap akhir proses produksi film. Saat pengambilan gambar mungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Dalam tahap inilah Anda atau tim Anda bisa melakukan editing atas sebuah film. Editing ini sebenarnya adalah proses penggabungan adegan-adegan film yang telah diambil gambarnya sebelumnya. Menambah efek-efek dalam adegan yang terekam, atau mengurangi atau meng-cut adegan-adegan yang tidak atau kurang perlu. Nah, setelah selesai proses pengeditan saatnya film itu diedarkan ke publik.
Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalu memusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :
1. Buatlah Ide
Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran. Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian dari film itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapi dekat dan familiar di hati masyarakat.
2. Buatlah sasaran ide kita
Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukan untuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kita sudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan alur cerita.
3. Sinopsis film
Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis. Bahkan, film dokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan menggambarkan cerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas dan ending yang mengejutkan.
4. Naskah Skenario
Bila film telah selesai, buatlah skenario. Anda bisa meminta orang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal lain atau Anda tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi, mulailah membuat film.
5. Mulai membuat Film
Tentukan story board film kita, tentukan lokasi, cari view yang bagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang diinginkan dalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.
6, Siapkan alat-alat teknis
Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum, piñata make up, dan lain-lain sebagainya.
7. Tentukan budget
Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisa memulai membuat budgetatau anggaran film. Tetapi lebih baik budget sudah disiapkan sejak awal.
8. Syuting dan Editing
Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulai syuting. Begitu selesai syuting, adegan-adegan film diedit berdasarkan urutan scene di dalam skenario.
9. Review dan Revisi
Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisi bila ada bagian scene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada scene yang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.
10. Buat promosi
Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer, pamflet, poster dan lain-lain.
11. Masukkan dalam DVD
Setelah film Anda finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dan gandakan keping DVDitu untuk keperluan pribadi, distribusi atau promosi.
Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu saja pelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnya mencoba dan terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yang menurut kita susah, lambat laun akan menjadi mudah.
10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK
1. Riset Awal!
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong (bawa cadangan ya).
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.
5. Buatlah Sinopsis
Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.
Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.
Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.
Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yang sudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dan kaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lain yang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.
Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.
7. Buat Alur Cerita Final
Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apa yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki dan buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orang sembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk film ini.
10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.

Pembuatan film (sering disebut dalam konteks akademik seperti produksi film) adalah proses pembuatan film, dari cerita awal, ide, naskah, syuting, mengedit, mengarahkan dan penyaringan produk jadi dalam sebuah program televisi/film. Pembuatan film berlangsung di seluruh dunia dalam berbagai besar konteks ekonomi, sosial, dan politik serta menggunakan berbagai teknologi dan teknik sinematik. Biasanya, ini melibatkan sejumlah besar para kru, dan membutuhkan lebih dari beberapa bulan sampai beberapa tahun untuk menyelesaikannya, meskipun mungkin membutuhkan waktu lebih lama jika ada masalah dalam produksi.

Tahapan Produksi

Tahapan Produksi terbagi dalam 5 tahap:
  • Development :   Naskah ditulis dan disusun menjadi sebuah cetak biru yang bisa diterapkan untuk sebuah film.
  • Pra Produksi : Persiapan untuk syuting, penyeleksian artis dan kru film yang disewa, lokasi yang dipilih, dan pembangunan set.
  • Produksi : Elemen terpenting, penyelesaian dalam proses perekaman film
  • Pasca Produksi : Pengeditan Film, produksi suara (dialog) bersamaan dengan  pengeditan (tapi terpisah), soundtrack/backsound/sound efek dibuat, dipilih dan direkam, dan ‘visual’ efek digital ditambahkan kemudian disatukan dengan gambar dan film sepenuhnya selesai (‘terkunci’).
  • Sales dan Ditribusi : Film dipilih kepada para calon pembeli (distributor), diambil oleh distributor, masuk ke bioskop dan atau rumah media lainnya.

Tahap Development

Pada tahap ini, produser menemukan sebuah cerita, yang mungkin berasal dari sebuah buku, permainan, film lain, kisah nyata, ide asli, dll. Setelah mengidentifikasi tema atau pesan yang mendasarinya, produser bekerja sama dengan scriptwriter untuk menyiapkan sinopsis. Selanjutnya mereka membuat garis besar yang memecah cerita ke dalam satu paragraf adegan yang berkonsentrasi pada struktur dramatis. Kemudian, mereka menyiapkan treatment, 25 sampai 30 halaman deskripsi cerita, suasana, dan karakter. Hal ini biasanya hanya memiliki sedikit dialog dan arah ekpresi, tetapi sering mengandung gambar yang membantu memvisualisasikan poin kunci. Cara lain adalah untuk menghasilkan scriptment sekali sinopsis diproduksi.
Selanjutnya, scriptwriter menulis skenario selama beberapa bulan. Skenario dapat ditulis ulang beberapa kali untuk meningkatkan dramatisasi, kejelasan, struktur, karakter, dialog, dan gaya keseluruhan. Namun, produser sering melewatkan langkah-langkah sebelumnya dan mengembangkan skenario yang diajukan investor, studio, dan pihak lain yang berkepentingan menilai melalui proses yang disebut script coverage. Seorang distributor film dihubungi pada tahap awal untuk menilai pasar dan kesuksesan finansial potensi film tersebut.
Para produser dan scriptwriter menyiapkan treatment dan menyampaikannya kepada pemodal yang berpotensial. Jika ini berhasil, film ini akan menerima ‘lampu hijau’, yang berarti seseorang menawarkan dukungan keuangan; biasanya sebuah studio film besar, dewan film, atau investor independen. Pihak yang terlibat menegosiasikan kontrak kesepakatan. Setelah semua pihak telah bertemu dan kesepakatan telah ditetapkan, film ini mungkin melanjutkan ke masa pra-produksi. Pada tahap ini, film harus memiliki strategi pemasaran yang jelas dan target audience.

Tahap Pra Produksi

Dalam pra-produksi, setiap langkah membuat film ini harus hati-hati dalam merancang dan merencanakannya. Sebuah PH ditetapkan.storyboard dibuat dan divisualisasikan dengan bantuan ilustrator dan seniman konsep. Anggaran produksi disusun untuk merencanakan pengeluaran untuk film. Untuk produksi utama, asuransi diperoleh untuk melindungi terhadap kecelakaan.
Produser mempekerjakan kru. Sifat dari film dan anggaran menentukan ukuran dan jenis yang digunakan selama pembuatan film. Banyak film Hollywood mempekerjakan ratusan pemain dan kru. Kalau anggaran rendah, film indie dapat dilakukan oleh kru terdiri dari 8 atau 9 (atau kurang). Ini adalah posisi kru:
  • Sutradara bertanggung jawab untuk storytelling, keputusan yang kreatif dan akting para artis.
  • Asisten Sutradara, mengelola jadwal syuting dan logistik produksi, di antara tugas-tugas lainnya. Ada beberapa jenis dari Astrada, masing-masing mempunyai tanggung jawab yang berbeda.
  • Sutradara casting, menemukan aktor dan aktris untuk mengisi bagian dalam script.
  • Manajer lokasi, menemukan dan mengelola lokasi film.
  • Manajer produksi, mengelola anggaran produksi dan jadwal produksi. Mereka juga melaporkan atas nama PH untuk para eksekutif studio atau pemodal dari film.
  • Director of Photography (DOP) adalah sinematografer yang mengawasi/menilai/mengambil   tata letak gambar seluruh film.
  • Director of Audiography (DOA) adalah audiographer yang mengawasi audiography (check sound dan kualitas suara) dari seluruh film.
  • Sound Mixer adalah kepala departemen suara selama tahap produksi pembuatan film. Mereka merekam dan mencampur audio di set – efek dialog. Mereka bekerja dengan operator booming, Sutradara, DOA, DOP, dan Astrada.
  • Sound Designer, menciptakan konsepsi aural film. Pada beberapa produksi Sound Desaigner  memainkan peran seorang Director of Audiography.
  • Komposer Musik, menciptakan musik baru untuk film. (Biasanya tidak sampai pasca-produksi)
  • Production Designer, menciptakan konsepsi visual film, bekerja dengan Art Director.
  • Art Director,  mengelola departemen seni, yang membuat set produksi.
  • Costume Designer, menciptakan/memilih pakaian untuk karakter dalam film, bekerja sama dengan aktor serta departemen lainnya.
  • Make-up Artist,  bekerja sama dengan Costume Designer  untuk menciptakan tampilan tertentu untuk karakter.
  • Storyboard Artist, menciptakan gambar visual untuk membantu Sutradara dan Production Designer mengomunikasikan gagasan mereka kepada seluruh tim produksi.
  • Choreographer,  menciptakan dan mengkoordinasikan gerakan dan tari – biasanya untuk musikal. Beberapa film juga dilatih olehFight Choreographer.

Tahap Produksi

Dalam produksi, produksi video/film dibuat. Kru lebih akan direkrut pada tahap ini, seperti master properti, script supervisor, asisten Sutradara, fotografer (stills), editor gambar, dan editor suara. Ini hanya peran yang paling umum dalam pembuatan film; PH akan bebas untuk menciptakan perpaduan unik dari peran yang sesuai dengan berbagai tanggung jawab selama produksi film. Hari Shooting seperti  biasa dimulai dengan kru tiba di set/lokasi dengan waktu panggilan mereka. Para artis biasanya memiliki waktu sendiri (panggilan terpisah). Sementara set, rias dan lighting dapat memakan banyak waktu lama, mereka sering diset terlebih dahulu. kru desain produksi biasanya selangkah lebih maju dari kameramen dan Sound Departement: demi efisiensi, sementara scene/adegan sedang difilmkan, mereka sudah mempersiapkan yang berikutnya.
Para aktor berlatih/menghafal script dan blocking dengan sutradara, kru kamera dan soundman berlatih dengan mereka dan membuattweak akhir. Akhirnya, aksi mereka di syut sebanyak mungkin sesuai keinginan sutradara. Pengambilan scene berakhir ketika sutradara berkata ‘Cut! “, kameramen dan Soundman berhenti merekam.
Jika Sutradara memutuskan mengambil tambahan yang diperlukan, mengulangi seluruh proses. Pengawas script akan mencatat setiap terjadi masalah kontinuitas dan suara dan log tim kamera mencatat secara teknis untuk laporan. Setelah terpuaskan, kru bergerak ke sudut kamera berikutnya sampai seluruh adegan ‘tertutupi’. Saat shooting selesai, asisten sutradara berkata ‘Bungkus/Wrap’ atau ‘Move On/Pindah’ dan kru akan membongkar set untuk adegan itu.
Pada akhir hari, Sutradara menyetujui jadwal syuting hari berikutnya dan laporan kemajuan setiap hari dikirim ke PH (termasuk laporan dari kontinuitas, suara, dan tim kamera). Call Sheet didistribusikan ke para pemain dan kru untuk memberitahukan mereka kapan dan di mana untuk datang untuk Syuting berikutnya. Kemudian, Sutradara, Produser, dan kepala departemen lainnya, dan kadang-kadang para pemain dapat berkumpul untuk menyaksikan hasil rekaman kemarin, yang disebut dailies, dan me-review pekerjaan mereka. Bila seluruh film ini sudah didapat, sudah menjadi kebiasaan untuk PH untuk mengatur Wrap Party dan berterima kasih kepada semua pemain dan kru berkat usaha mereka.

Tahap Pasca Produksi

Di tahap ini,  video/film dirakit/diedit oleh editor video/film. Penggunaan video modern dalam proses pembuatan film telah menghasilkan dua varian alur kerja: satu menggunakan sepenuhnya film, dan yang lainnya menggunakan campuran film dan video.

Tahap Distribusi

Ini adalah tahap akhir, di mana film ini dirilis ke bioskop atau untuk konsumen media (DVD, VCD, VHS, Blu-ray) atau download langsung dari penyedia. Film ini di-copy seperti yang diperlukan untuk distribusi ke bioskop. Press Kita, Poster, dan diterbitkan media iklan lainnya dan film diiklankan dan dipromosikan.
Distributor film biasanya merilis sebuah film dengan launching party, pers release, wawancara dengan pers, pemutaran press preview, dan pemutaran film festival. Kebanyakan film memiliki situs web. Film ini tayang di bioskop yang dipilih dan DVD biasanya dirilis beberapa bulan kemudian. Hak distribusi untuk film dan DVD juga biasanya dijual untuk distribusi di seluruh dunia dan Distributor berbagi keuntungan dengan PH.

Langkah Dasar Dalam Membuat Skenario


Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana membuat skenario film:
1. IDE CERITA
Film itu sebuah cerita bergambar dan bersuara. Karena sebuah cerita, jadi kamu harus punya cerita yang dianggap menarik untuk difilmkan. Dari mana datangnya ide? Ide banyak. Ada di mana-mana. Tinggal kamu buka lebar-lebar semua indera kamu. Kamu bakal mendengar, merasa, melihat, mengecap, dan mencium ide.
Misalnya kita tentukan dulu beberapa hal,
Siapa? Yaitu film yang akan dibuat ini untuk siapa, akan ditonton siapa, apakah orang dewasa, anak-anak atau para remaja.
Apa? Yaitu sesuatu yang ingin kita sampaikan dalam film tersebut, biasanya suatu permasalahan, misalnya kemiskinan, korupsi, penggusuran, dll.
Kenapa? Yaitu tujuan utama kita membuat film tersebut atau bisa dibilang alasan kita membuat film, misalnya kita ingin memberitahukan sesuatu hal yang selama ini tidak mendapat perhatian kepada orang lain.
2. SIAPKAN SINOPSISNYA
Sekalipun film dan cerpen atau novel sama-sama sebuah cerita, tetapi ada perbedaan. Perbedaannya pada medium yang digunakan. Seperti disebutkan pada nomor satu, film menggunakan medium gambar dan suara. Sedangkan cerpen dan novel menggunakan medium teks.
Sementara sinopsis sendiri memiliki arti penting dalam pembuatan skenario, yaitu sebagai pijakan. Kita akan kesusahan bikin skenario bila kita tidak tahu sinopsis ceritanya. Akan sama sulitnya kita akan bikin sinopsis bila tidak punya ide cerita.
Cara paling muda bisa dimulai dengan membuat sinopsis dalam tiga kalimat sederhana. Misalnya,
”Warga kampung StrenKali Surabaya terancam digusur karena dianggap sebagai pelaku pencemaran sungai di Surabaya. Padahal warga melakukan hal yang sebaliknya, maka warga menunjukkan aktifitas kehidupan mereka secara nyata dengan merekam dan menjadikannya sebuah film dokumenter. Banyak dukungan dari luar kampung StrenKali yang membela warga sehingga kampung mereka tidak perlu digusur tapi cukup direnovasi saja.”
3. BIKIN LOGLINE/PREMIS
Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film apa yang kamu buat. Logline sejenis iklan. Logline yang bagus akan menarik orang untuk menonton film yang kita buat. Agar mudah membuat logline, bisa digunakan pola kalimat sebagai berikut: bagaimana jika…… dan kemudian…….
Contoh: ”Bagaimana jika warga yang akan digusur adalah warga yang selama ini membersihkan dan menjaga sungai. ”
Kalimatnya dibikin sederhana menjadi: ”Yang akan digusur adalah yang menjaga sungai…”.
Untuk lebih jelas tentang logline, kamu bisa melihat cover-cover film. Di sana ada kalimat-kalimat yang menarik. Itulah logline atau premis.
4. TREATMEN
Treatmen ini pembabakan. Sebuah film umumnya tiga babak. Sinopsis itu harus dipecah ke dalam tiga babak ini. Dari sinopsis sederhana yang dicontohkan diatas, yang terdiri dari tiga kalimat bisa di kembangkan menjadi tiga paragraf untuk masing-masing kalimat.
Babak pertama sebagai pengenalan seting, tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai isi yang biasanya berupa bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai penutup yang tidak harus berupa sebuah penyelesaian masalah. Yang tiga babak ini disebut dengan struktur tiga babak (tree acts structure).
5. OUTLINE SCENE/SCENE PLOT dan STORY BOARD SEDERHANA
Sekarang saatnya membuat outline scene/scene plot. Outline scene/scene plot adalah rencana peristiwa-peristiwa yang akan diambil (disyut). Pembuatan outline scene/scene plot akan mempermudah pembuatan skenario.
Contoh:
1. Warga kampung mengumpulkan dan memilah sampah.
2. Seminggu sekali warga kampung kerja bakti membersihkan sungai.
3. Dst
Kemudian mewujudkannya dalam bentuk gambar sederhana (Story Board) seperti komik cerita.
6. BIKIN SKENARIO!
Ini contoh skenario:
SUNGAI BERSIH KAMPUNGKU INDAH
”Yang akan digusur adalah yang menjaga sungai…”
Cerita oleh Mamak
Skenario oleh Mamak
Fade In
Act 1
01. EXT. KAMPUNG STRENKALI – PAGI (HARI 1)
Sound In: Musik Instrument
Suasana pagi hari di kampung StrenKali. Aktifitas beberapa warga di kampung. Ibu-ibu pergi ke pasar. Anak-anak berangkat sekolah, tempat sampah berjajar rapih di masing-masing rumah. Tanaman obat menghijau menghiasi pinggir jalan. Bapak RT memanasi mesin sepeda motor.
CUT TO
02. INT. RUMAH PAK RT – SIANG (HARI 1)
Subjek : Pak RT
Wawancara dengan pak RT bercerita tentang kampungnya, aktifitas warganya untuk membersihkan dan menjaga sungai serta permasalah kampung StrenKali yang akan digusur.
Wawancara dengan pak RT diselingi gambar aktifitas di kampung sesuai gambaran cerita pak RT.
Fade Out
03. INT. POS RONDA – MALAM (HARI 1)
Fade In
Sound In
Pemuda kampung berkumpul di pos ronda. Mereka membicarakan nasib kampung mereka. Mereka berinisiatif membuat video tentang kampung mereka untuk menunjukkan kehidupan dikampung sebenarnya.
Sound Out
CUT TO
04…………….
05………………….
Fade Out
Keterangan:
Fade In : Cerita dimulai
Act 1 : Babak 1
Sound In : Suara background gambar, bisa musik atau lagu mulai masuk
Sound Out : Suara background gambar, bisa musik atau lagu mulai menghilang
01 : Scene 1 (secene [pemandangan]= potongan peristiwa)
EXT : Exterior (peristiwa terjadi di luar), INT=interior
POS RONDA : Lokasi peristiwa
Pagi : Waktu kejadian
Hari 1 : Hari kejadian (untuk memudahkan penjadwalan, dll)
Subjek : ….. : Nara Sumber atau tokoh dalam film
Suasana pagi hari… : Deskripsi peristiwa
CUT TO : Pemisah antar scene.
Fade Out : Tanda cerita sudah usai
Selain Cut To masih ada turunannya spt: disslove to dll
PERTANYAAN PENTING
Ada 7 pertanyaan penting yang harus dijawab penulis skenario agar skenarionya bagus. Tujuh pertanyaan itu ialah:
1. Apa hal utamanya atau Siapa tokoh utamanya?
2. Ada apa dengan hal atau tokoh tersebut?
3. Apa permasalahannya?
4. Bagaimana prosesnya?
5. Tujuan apa yang ingin kamu sampaikan dalam cerita itu?
6. Siapa penontonnya?
7. Bagaimana penutupnya?
Itulah “prosedur” sederhana penulisan skenario film. Lebih jelasnya kamu mulai membuat skenario dan menjadikannya menjadi sebuah film, mencoba dan melakukan membuat semua jadi sempurna. Mari kita belajar bersama-sama membuat film.

Pengetahuan Dasar Akting

PENGANTAR KATA
Tulisan ini untuk yang mau belajar acting, sengaja ditulis sangat sederhana dengan maksud agar mudah dipelajari oleh orang awam sekalipun.
Namun begitu tulisan ini akan jadi sia-sia kalau anda tidak melatih nya, dan disarankan kepada calon-calon actor untuk banyak ber tanya, banyak membaca, banyak menonton, dan banyak LATIHAN.
Terkait dengan acara pelatihan Komedian, pengetahuan dasar AKTING inipun sangatlah relevan untuk dipelajari bagi peserta latih karena seorang Komedian juga adalah actor yang dituntut dapat berakting baik.
Setelah anda membaca tulisan ini, maka anda sudah harus siap me nerima peran apapun yang diberikan Produser/Sutradara.
Untuk memainkan peran dengan baik anda harus bersikap pasrah menerima serta mencintai peran tersebut tidak boleh ada penolak an dalam hati apalagi membencinya, karena ketika anda membenci peran yang akan dimainkan, maka akan timbul jarak antara anda de ngan peran itu, akibatnya anda akan bermain buruk, tidak hidup.
Akting adalah menghidupkan sebuah peran.
Peran yang asalnya mati yang Cuma bisa dibaca dari sebuah scena rio, harus anda hidupkan layaknya manusia seutuhnya yang mempu nyai bentuk tubuh, gerakan, gerak-gerik, ekpresi wajah, vocal, piki ran serta perasaan.
Akting yang baik tidak akan dating begitu saja pada seorang actor, apalagi pada actor yang malas yang hanya menunggu kesempatan.
Akting yang baik dan prima akan menghampiri actor-aktor yang mau kerja keras, latihan dan disiplin, tidak ada kata ” nganggur “ bagi seorang aktor, karena setiap waktu luang akan dipergunakan untuk latihan,observasi, membaca, menonton atau mendiskusikan sesuatu yang berhubungan dengan seni peran.
Untuk menjadi seorang actor yang handal pastilah diperlukan modal, seorang Pelukis modalnya adalah cat, kuas dan kavas.
Modal seorang actor adalah seluruh perangkat yang ada pada tubuhnya yaitu pikiran, perasaan, vocal (suara) dan tubuhnya. Modal inilah yang harus kita latih secara terus tanpa berhenti.
PIKIRAN mencakup :
– Konsentrasi,
- Imajinasi,
- Ingatan emosi,
- Observasi pengamatan,
- Motivasi,
- Penafsiran scenario ; Peran
PERASAAN mencakup :
– Emosi,
- Penghayatan.
VOCAL mencakup :
– Artikulasi
- Intonasi.
TUBUH mencakup :
- Pemanasan,
- Eksplorasi,
- Singkronisasi.
Modal tersebut diatastidak akan berarti apa-apa, apabila anda tidak melatihnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk melatihnya tidak perlu waktu atau tempat yang khusus. Anda bias melakukannya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya anda mau melatih :
KONSENTRASI : Bacalah berita disurat kabar atau menonton si netron di televise atau menonton film di bioskop kemudian cerita kanlah kembali secara rinci berita atau apa yang telah and abaca atau tonton tersebut, atau kalau kita sedang makan rasakanlah ma kanan yang dimakan, asinnya, manisnya, pedasnya dlsb, dan jangan makan sambil baca Koran karena konsentrasi anda akan terpecah antara rasa makanan dan berita di Koran.
IMAJINASI : Anda mungkin pernah melihat anak kecil main mobil – mobilan, atau main rumah-rumahan,mungkin anda sendiri pernah melakukannya, anak kecil itu sedang sedang menggunakan imajinasi nya !. Cobalah latih imajinasi anda dengan kegiatan yang disesuai kan dengan usia anda misalnya apa yang anda lakukan kalau anda menjadi bintang film terkenal, atau profesi lainnya.
INGATAN EMOSI : Ingatlah secara detail kejadian-kejadian yang telah anda alami, baik yang menyedihkan atau yang menye nangkan atau menjengkelkan/menyebalkan dlsb.
Mungkin anda pernah mengalami patah hati, cobalah ingat kembali apa yang pernah anda lakukan, katakan dan anda rasakan atau coba lah ingat wajah ibu/ayah anda apa yang anda rasakan.
OBSERVASI/PENGAMATAN : Salah satu tugas kita yang penting lainnya apabila anda ingin menjadi seorang actor adalah observasi
Sebagai seorang actor yang kerjanya memerankan berbagai macam karakter manusia tentunya observasi ini menjadi sangat penting.
Bagaimana kita bisa memerankan seorang tokoh terkena penyakit aids apabila anda sendiri tidak tahu seperti apa penyakit itu apabi la menyerang manusia. Observasi bias kita lakukan secara langsung dengan obyek yang akan kita amati maupun secara tidak langsung misalnya dengan membaca, menonton televisi atau menonton film tentang objek yang akan kita pelajari.
Observasi bias kita lakukan setiap harimulai dari lingkungan terde kat misalnya mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang rokok atau tetangga yang konglomerat. Tegurdan ngobrolah dengan mereka, tanyalah berapa penghasilannya, anaknya berapa, bagaimana bias menghidupi keluarganya dengan penghasilannya.
Amatipula gerakannya, gerak-geriknya, cara dia berjalan, cara dia berpakian, cara bicaranya, dlsb.
Semakin banyak manusia yang anda amati akan semakin mudah anda memasuki sebuah peran, pergilah kerumah sakit dan duduklah di UGD, maka anda akan banyak sekali melihat berbagai macam karakter, ada yang menangis, ada yang histeris, ada yang Cuma be ngong, ada yang kebingungan, dlsb.
MOTIVASI : Setiap gerakan dari tubuh kita pastilah berawal dari motivasi, apabila lapar pasti anda akan bergerak/berjalan kedapur untuk mencari makanan yang bias dimakan, apabila sedang berjalan -jalan di Mall kemudian melihat baju yang anda senangi, pastilah anda akan mendekati baju tsb untuk menyentuh lalu mencobanya. Begitu juga jika anda membenci seseorang pastilah anda akan men jauhi orang itu.
Jadi setiap gerakan ataupun gerak gerik yang ada dalam adegan sebuah sinetron pastilah mempunyai motivasi.
PENAFSIRAN SCENARIO : Setelah mendapatkan scenario dari Sutradara janganlah langsung dihafal, tapi bacalah berulang-ulang sampai anda mengerti benar isi ceritanya, setelah itu bacalah adegan demi adegan sampai anda mengerti maksud dari adegan itu, tahap terahir baru menghafalnya.
Apabila anda tidak mengerti konsultasikan dengan sutradara, anda tidak usah malu bertanya pada sutradara karena sudah menjadi tu gas sutradara untuk membuat pemainnya mengerti apa yang akan di mainkannya. Bekerjasama / kerja kolektif adalh inti dari produk si sebuah sinetron.
EMOSI : Seorang aktor haruslah peka emosinya, setelah anda me mutuskan untuk menjadi seorang actor, sifat ” cuek ” atau sikap tidak perduli harus anda tinggalkan.
Mulai sekarang latihlah emosi anda setiap hari sehingga menjadi benar-benar peka. Bukankah kita akan memainkan berbagai macam emosi ?.
Cobalah rasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya ketika me lihat pengemis bagaimana kalau anda menjadi pengemis itu apa yang anda rasakan ?, atau anda melihat orang tua meninggal tertab rak bis kota, bagaimana kalau dia itu adalah orang tua anda ?
Emosi adalah inti dari acting, kalau anda berakting tanpa emosi anda akan seperti robot.
PENGHAYATAN : Adalah perpaduan dari kesemua unsure-unsur diatas, umpama semangkok bakso yang terbuat dari berbagai bum bu yang disatukan menjadi suatu hidangan yang lezat untuk dimakan, namun apabila bumbu tersebut ada yang kurang misalnya kurang garam, maka bakso tersebut akan terasa hambar.
Begitu juga dengan acting, apabila salah satu unsure diatas ada yang kurang maka acting anda akan kurang sempurna akan terlihat dibuat-buat, over acting atau datartanpa ekpresi.
Setelah kita membahas unsure-unsur ” dalam ” sekarang kita akan membahas unsure ” luar ” yaitu vocal dan tubuh kita mulai dengan :
VOKAL :
ARTIKULASI : Seorangaktor ketika berakting haruslah mempu nyai suara yang jelas terdengar agar bias menyampaikan pesan yang ada dalam scenario.
Kita sering melihat banyak pemain sinetron yang bicaranya terlalu cepat, tidak jelas, akhirnya penonton tidak mengerti apa yang di ucapkan si actor, kalau sudah begitu bersiaplah untuk tidak ada yang menonton, sia-sialah hasil kerja keras kita.
Untuk melatihnya bacalah buku atau surat kabar ucapkanlah per
lahan-lahan, lambat dan usahakan mengucapkan kata demi kata se cara jelas, jangan terlalu cepat temponya lambat saja yang penting terdengar dengan jelas sejelas-jelasnya, teruslah berlatih dan ja ngan ragu-ragu untuk membuka mulut anda.
INTONASI : Anda mungkin pernah menonton sinetron dimana salah satu aktornya bersuara datar monoton seperti robot, sangat membosankan !.
Itu disebabkan karena ketika si actor mengucapkan dialog tidak menggunakan emosi, hanya sekedar mengucapkan kalimat hafalan.
Ketika anda mengucapkan dialog, isilah dengan emosi sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam scenario.
Contohnya : Anda mengucapkan dialog dalam keadaan sedih tentu lah akan berbeda dengan keadaan gembira.
Unsur ” luar ” lainnya adalah TUBUH.
Tubuh anda harus diolah sedemikian rupa sehingga siap untuk me merankan tokoh apapun juga.
Kita sering melihat actor laga terlihat kaku ketika dia main dalam sinetron drama atau kita juga pernah melihat seorang actor begitu kaku, begitu tidak enak dipandang karena bahunya selalu naik dua-duanya atau sebelah, dlsb.
PEMANASAN : Gerakanlah tubuh anda mulai dari ujung kaki sam pai ujung kepala sepertilazimnya pemanasan olahraga.
EKPLORASI : Gerakanlah tubuh anda sebebas bebasnya, carilah gerakan yang tidak biasa/yang jarang atau tidak pernah dilakukan.
SINKRONISASI GERAKAN DENGAN UCAPAN : Sinkronisasikan antara ucapan dengan gerakan anda. Seringkali ki ta melihat seorang pemain terlalu banyak gerakannya sehingga ba nyak gerakan yang sia-sia tidak efisien atau sebaliknya banyak pe main yang terlalu sedikit gerakannya sehingga kaku seperti patung. Banyak juga pemain yang suka memasukan tangannya kedalam saku celananya atau selama adegan berlangsung tangannya hanya dilipat diatas dada tidak perduli adegannya sedang marah atau gembira.
Banyak sekali gerakan yang harus kita pilih,
contohnya : Seorang pemain sedang melakukan adegan marah, gera kan pemain itu bias memukul meja, meremas baju, bias mengatup kan graham, bias menjambak-jambak rambutnya sendiri, dlsb.
Anda harus memilih salah satu gerakan lalu memasukannya keda lam acting anda, sehingga menjadi sesuai antara gerakan dengan kalimat yang anda ucapkan.
Mari kita lihat tips-tips SHOOTING VIDEO 
berikut ini:
1. Hindari Zooming In dan Out Terlalu Banyak
Digital camcorder saat ini banyak diproduksi dengan fitur super duper 1000x zoom in dan zoom out. Ini adalah hal yang baik, tapi masalahnya adalah, banyak orang terbawa untuk menggunakan fitur ini tanpa mengetahui apa titik lemahnya fitur ini. Saya telah melihat banyak produksi video yang tak terhitung jumlahnya yang terus menggunakan zoom in dan zoom out selama men-shoot di lapangan. Mereka biasanya berhasil memberi saya tontonan yang menyebabkan saya sakit kepala. 
Gunakan fitur memperbesar dan memperkecil ini seminimal mungkin. Bahkan jika Anda harus menggunakannya, lakukanlah secara perlahan-lahan. 
Menggunakan fitur ini dengan lambat jauh lebih profesional dibandingkan Anda menggunakan zoom dengan cepat. 
TIPS: Batasi penggunaan fitur ini apabila men-shoot antar adegan, dan gunakan tripod kamera apabila anda membutuhkan zoom dengan jarak yang agak jauh! Penggunaan normal zoom dgn stabil maks. 4X apabila Anda tidak menggunakan Tripod!

2. Steady. Apakah Ini?
Para profesional selalu mengatakan "Keep It Steady". Ketika kita sedang men-shoot, tangan kita cenderung untuk bergetar sedikit. Jika getaran terlalu banyak akan mempengaruhi kualitas rekaman video. 
Ada dua cara untuk mengatasi hal ini. Salah satunya adalah dengan melakukannya seperti para profesional - mendapatkan dudukan tripod yang baik. Ini dapat dilakukan dengan mudah. Cara lain adalah Menahan diri terhadap sesuatu seperti dinding atau mungkin berlutut dan mencari tumpuan kamera seolah-olah tangan Anda menjadi Tripod (tangan bertumpu di atas meja), dll. 

3. Dimanakah Anda?
Salah satu tip yang saya gunakan saat men-shoot sebuah liburan keluarga adalah selalu mencari petunjuk, tanda atau monumen alam yang memberitahu para penonton di manakah Anda berada. Apakah Anda melihat para profesional melakukan ini juga? Sebagai contoh, di film, Pertama kali Anda mungkin akan melihat kamera zoom in pada sebuah tempat (gedung) sebelum masuk ke adegan yang terjadi di dalamnya. 
Tips lain adalah membuat orang yang shoot bicara atau tersenyum. Hal ini membuat seluruh video jauh lebih hidup dan menarik.

4. Akhir atau Awal?
Trik lain video shooting yang baik adalah dengan menggunakan akhir cerita di awal video. Sekali lagi, para ahli melakukan hal ini sepanjang waktu. Jika Anda merekam video pernikahan, Anda bisa mulai dengan wawancara dari pasangan bahagia ini pada hari pernikahan sebelum Anda masuk ke adegan tentang bagaimana mereka tumbuh, bagaimana mereka bertemu, hingga bagaimana cara pengantin pria melamar pengantin wanita, dll.

5. Short & Simple (pendek dan sederhana)
Jangan pernah men-shoot klip video lebih dari dua menit. Ini membosankan penonton sampai JAMURAN! Menggunakan banyak klip pendek durasi 5 sampai 10 detik jauh lebih efektif. Hal ini juga membawa beraneka ragam tayangan kepada penonton. Bayangkan jika sebuah iklan televisi berlangsung dua menit berfokus pada adegan video yang sama - SUNGGUH MEMBOSANKAN BUKAN?

6. Lighting, Lighting, Lighting
Dari semua faktor yang ada di atas, hal yang merusak video adalah pencahayaan yang buruk. Saya telah melihat beberapa video yang inovatif dirusak oleh pencahayaan yang buruk. Salah satu tip penting untuk merekam video adalah dengan sumber cahaya di belakang Anda, bersinar (mengarah) pada objek. Contohnya adalah sebuah shoot di luar ruangan (outdoor) dimana matahari bersinar. Pastikan matahari bersinar pada subjek Anda dan bukan pada lensa kamera Anda! 
Tip lain adalah dengan menggunakan fitur backlight pada kamera jika ada satu. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengkompensasi cahaya terlalu terang dari belakang objek.

7. Ubah Perspektif Anda
Jangan membatasi bidikan Anda ke salah satu sudut saja. Pendekatan subjek dari semua sudut. Datang dari belakang, datang dari atas, apa pun. Mungkin Anda bahkan dapat membuat cara sendiri dengan berjalan menaiki tangga dan membuka pintu kamar tidur sebelum mencapai objek Anda.

8. Belajar dari The Movies (Film)
Anda akan terkejut berapa banyak Anda dapat mempelajari video shooting dari film. Sangat sering, kita hanya duduk dan membiarkan adegan film yang kita lihat tanpa mengetahui apa yang menjadi pikiran sutradara. Cobalah - untuk sekali, ketika anda menonton film, pertimbangkan bagaimana sutradara membingkai film yang di-shoot (adegan). Anda akan belajar banyak dan bahkan mungkin tertarik dalam mengarahkan film!

9. Menghemat Baterai
Saya telah melihat atau mendengar begitu banyak orang melupakan tentang baterai. Yang saya tekankan di sini. Silahkan membeli baterai ekstra! Sebaiknya dua ekstra baterai. Tidak ada yang lebih buruk daripada shoot video di luar ruangan dan baterai Anda mati. Juga, selalu membawa adaptor AC juga - sehingga Anda dapat mengisi baterai saat Anda kapanpun bila waktu mengizinkan.

10. Check Sound
Tip ini mungkin tidak penting bagi pengguna rumah tangga. Tapi jika Anda seorang videografer yang profesional, Anda harus memiliki mikrofon yang terpasang pada camcorder anda. Mikrofon adalah alat penting untuk agar suara menghasilkan kualitas audio yang lebih baik.

Kesimpulan
Tidak memperoleh keterampilan men-shoot video dengan baik. Setelah Anda mempelajari dasar-dasar, saya jamin itu akan datang kepada Anda dengan sangat alami, hampir seperti naik sepeda atau berenang. Jika Anda benar-benar tertarik dalam meningkatkan keterampilan men-shoot, saya akan merekomendasikan anda untuk mengikuti kursus teknik videography lebih lanjut.


A. Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video shooting

  • Yang pertama kenali dan Pahami Kamera Video
Pastikan Anda mengetahui cara pemakaian kamera video. Paling tidak fungsi setiap menu atau tombol sebagai pengaturan. Misalkan tombol zoom, tombol auto manual, dll. Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar.
  • Hasil Rekaman Video yang Layak Disimpan
Pastikan Anda merekam gambar yang layak untuk disimpan dan dipublikasikan. Disini kameramen harus selalu mengetahui keadaan gambar yang yang direkam baik pencahayaan, fokus gambar, sudut pengambilan gambar, background objek, dll.
  • Rekaman Video yang Layak Dinikmati pemirsa
Dalam teknik pengambilan video shooting, kameraman harus mengetahui kualitas video. Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah-kaidah sbb:
  1. Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground.
  2. Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
  3. Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.
  4. Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
  5. Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
  6. Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
  7. Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
  8. Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
  • Hasil Rekaman Video yang Selesai Edit Layak untuk Tonton
Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:
  1. Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif (riset, penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).
  2. Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
  3. Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya.
  4. Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
  5. Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan, broadcasting, webcasting, dsb.).

B. Teknik Kamera : Teknik Pengambilan Gambar Video

a. Establingshing Shot (ES)
Pengambilan gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat jauh atau dari “pandangan mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan dimana lokasi kejadian.
b. Long Shot (LS)
Shooting dilakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh establish shot.digunakan untuk penekanan terhadap lingkungan sekitar atau setting dalam scene.
c. Medium Shot (MS)
Shooting untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari pinggang ke atas. Medium shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap 2 orang actor yang saling berhadapan dan beinteraksi,missalnya: debat, berpelukan dan sebagainya.
d. Over Tehe Shoulder Shot (OS)
Shooting Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang lain,digunakan ketika para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh salah satu actor berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain mendengarkan.
e. Close-Up (CU)
Shoting diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah,digunakan untuk memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail objek,atau untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.

C. Tips Merekam Video Dengan Baik

  1. Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.
  2. Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
  3. Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
  4.  Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
  5. Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
  6. Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
  7. Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
  8. Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
  9. Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisisteady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.

BELAJAR VIDEO EDITING UNTUK PEMULA

Sebetulnya belajar video editing itu tidaklah susah jika kamu terlebih dahulu memahami software yang kamu gunakan untuk mengedit dan juga langkah-langkah dasar dalam mengedit video. Video sekarang bisa dengan mudah dibuat, bahkan dengan kamera ponsel pun bisa menghasilkan sebuah video.

Editing video dapat berupa memotong, menambah, atau memberikan subtitle pada video tersebut. Nah, kali ini IDS akan berbagi tentang dasar-dasar dalam mengedit video menggunakan Windows Movie Maker. Windows Movie Maker merupakan software bawaan editing video dari Windows. Sebagai pemula software ini sangat direkomendasikan karena penggunaannya yang relatif mudah.
1. Import video yang akan kamu edit ke dalam software editing yang kamu gunakan. Video yang kamu import nantinya akan terpecah menjadi beberapa video. Misalkan untuk video dengan durasi 3 – 5 menit, biasanya akan terbagi dalam 18 buah potongan video. Drag potongan video tersebut pada bagian bawah layar agar dapat diedit.

2. Apabila kita ingin memberi efek pada video tersebut maka klik menu View Video Effect. Efek-efek yang dapat kamu berikan antara lain efek blur, film ages older, mirror, rotate, dan masih banyak efek lainnya. Kamu juag bisa menambahkan efek untuk perpindahan tampilan dari video satu ke video lainnya. Efek-efek yang telah kamu terapkan akan di-preview sehingga kamu dapat melihat hasilnya.

3. Efek lain yang dapat kamu berikan pada video antara lain subtitle dan judul. Ketik judul video yang kamu inginkan. letakkan di awal, tengah atau akhir video sesuai dengan keinginanmu. Kemudian drag ke atas menu pemberi judul. maka akan terlihat pilihan menu untuk menganimasikan judul tersebut.

4. Langkah terakhir adalah mengoreksi apakah video tersebut sudah sesuai dengan keinginan kita. Jika sudah kamu bisa save video tersebut.

Selain dapat digunakan untuk mengedit video, Windows Movie Maker juga dapat digunakan untuk menggabungkan gambar atau foto. Foto yang kamu import dalam Windows Movie Maker dapat kamu beri efek dan backsound sesuai keinginan.  Sehingga kamu bisa menghasilkan video dari kumpulan foto. Menarik bukan?

 Cara Membuat Video Menggunakan Windows Movie Maker - Kali ini di pagi yang cerah ini Kita belajar lagi tentang program gratis milik microsoft. Bagi yang pertama kali mengenal aplikasi edit video ini tidak perlu mencari dimana bisa menemukan windows movie maker karena memang pada windows 7 tidak tersedia disana. movie maker ini sudah dipisah sejak dirilis nya windows 7. namun untuk mendapatkannya bisa mendownload nya dengan gratis. Tidak seperti pada windows XP yang sudah nempel didalam installernya tidak perlu lagi mengisntall programnya. dari pengalaman menggunakan program microsoft ini cocok untuk seorang yang ingin belajar membuat video slideshow dari foto atau bagi siapa saja yang ingin membuat video dengan hasil cepat. movie maker ini dikenal sebagai aplikasi pembuat dan pengedit video yang simple dan praktis. jika ingin mencoba aplikasi ini sobat bisa mendapatkannya dengan gratis. berbicara tentang membuat video mungkin sobat bisa menambah wawasan dengan program lain selain windows movie maker yang juga gratis. berikut adalah panduan nya

Rekomendasi untuk dibaca :
Banyak yang bilang kalau program ini sangat mudah kalau saya sendiri suka dengan fitur preview nya karena bisa mengerjakan video lebih memuaskan meskipun masih tergolong simple. Dalam tutorial cara menggunakan movie maker ini kita akan mencoba membuat video  dimana sobat bisa menggunakan foto untuk di jadikan video di combinasi dengan suara dari PC atau merekamnya dengan suara sendiri sebagai suara narasi. namun sebelum kita memulainya ada baiknya jika sobat mengetahui sedikit fitur andalan movie maker ini berikut adalah beberapa hal tentang keunggulan program ini

Fitur Fitur Windows Movie Maker 

  1. Membuat foto menjadi video slideshow dengan cara menambahkan foto atau video dari komputer 
  2. Fitur Preview / pratinjau dari sebuah efect / animasi yang akan digunakan
  3. Mengatur volume suara musik di video. 
  4. Fit to musik maksudnya adalah penyesuaian secara otomatis antar video dan suara musik. sehingga tidak perlu lagi memotong video karena video secara otomatis berubah sesuai dengan tempo musik. 
  5. Menambahkan animasi seperti transitions, effects, menambah musik, merekam suara, dengan fitur preview ini yang akan membuat pengguna lebih mudah dan cepat mendapatkan hasil yang maksimal
  6. Mengambil / merekam video dari camera webcam 
  7. Memotong video
  8. Split video
  9. Background color
  10. Visual efect adalah fitur movie maker untuk merubah gambar menjadi model posterize, threshold, black and white, edge detection dan masih banyak lagi. 
  11. Share video ke YouTubeFacebookWindows Live SkyDrive, dan sosial media lainnya
  12. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Cara Menggunakan Program aplikasi Movie Maker windows 7

Tutorial ini ditulis dengan maksud untuk menyempurnakan artikel beberapa hari yang lau tentang cara menggunakan movie maker windows 8 dan sekarang saya ingin berbagi tentang menggunakan movie  maker di windows 7 siapa tahu ada yang masih membutuhkan untuk belajar menggunakannya. walaupun sebenarnya cara nya tidak begitu jauh berbeda antara windows 7 dan windows 8.

Rekomendasi : Cara Lengkap Menggunakan Aplikasi Movie Maker Windows 8
  1. Dowload aplikasi windows movie maker nya lewat Link ini Atau bagi sobat yang menggunakan OS windows 8 silahkan download programnya lewat link  Download Movie Maker Gratis Windows 7 Dan 8 karena cara penggunaan windows 7 dan 8 hampir sama.

  2. Install dahulu programnya
    belajar menggunakan movie maker
     

  3. Berikutnya adalah menjalankan programnya, jika soba tidak menemui di dekstop silahkan jalankan lewat start,
    latihan menggunakan windows movie maker

  4. Mengambil video dari komputer yang akan dijadikan sebagai latihan membuat video sendiri.
    cara membuat video menggunakan windows movie maker

  5. Selanjutnya adalah "open"
    cara menggunakan aplikasi movie maker windows 7

  6. Pertama sobat bisa melihat di menu "HOME" disana ada beberapa menu penting yang harus sobat ketahui 


  7. Keterangan gambar Menu home

    1. Copy paste video / gambar
    2. menambahkan video atau gambar ke dalam timeline
    3. Menambah musik / lagu ke dalam video
    4. Mengambil video melalui Webcam video yang ada di PC,  record narration adalah untuk merekam suara sobat sendiri, mengambil gambar yang ada di dalam video,
    5. Theme movie maker
    6. Memutar memiringkan video ke kiri atau ke kanan
    7. Share ke sosial media
    8. Menyimpan video menjadi format populer yang sobat inginkan
    9. Timeline video yang bisa di potong dan di urutkan

  8. Sekarang saatnya melihat bagaimana movie maker ini bekerja coba sobat test beberapa menu yang ada disana misalkan saja fitur yang saya tandai dengan nomer, lihat keterangan gambar di bawah ini. ini adalah fitur "ANIMATION
    belajar movie maker windows 7

  9. Keterangan Gambar Menu Animation

    1. Animasi gambar denga pola Bowtie, cross out, bars, blur, slidedown, dan lain-lain. untuk melihat bagaimana animasi itu seperti apa cukup arahkan saja pointer mouse ke salah satunya.
    2. Klik jika ingin mengaplikasikan fitur animasi yang sama ke semua gambar animasi nomer 1
    3. Posisi Normal tanpa animasi pand and zoom
    4. Kalau nomer 3 ini adalah animasi pan and zoom yaitu animasi seolah gambar bergerak menurut aturan yang di inginkan. bisa ke arah atas ke bawah, bawah ke atas, kanan ke kiri, atau gambar seolah bergerak maju kedepan atau zoom
    5. fungsi nya sama dengan nomer 2
    6. Preview / pratinjau sobat bisa melihat bagaimana animasi itu terlihat
    7. geser ke kanan atau ke kiri untuk mendapatkan ukuran timeline (besar / kecil) yang diinginkan
    8. Berapa menit durasi video yang sedang di buat.
    10. Adalah timeline . baris gambar sobat bisa meletakkan gambar mana yang didahulukan dan gambar mana yang di akhirnya cukup dengan drag dan drop saja menggunakan mouse.
  10. Beriktunya kita berada pada menu "VISUAL EFFECT" disini visual effect masih dalam dosis yang sederhana  untuk menjajal bagaimana fungsinya sobat bisa klik salah satu gambar di time line lalu arahkan mouse  ke salah satu fitur visual effecnya. 
    mengetahui fitur windows movie maker dengan detail

  11. Menginjak pada menu "PROJECT"  
    cara menggunakan fitur windows movie maker

  12. Keterangan Detail gambar project

    1. Ketika sobat memberi musik pada video maka sobat bisa mengatur kecil dan besarnya suara pada video tersebut
    2. Emphasize music artinya adalah menekankan sura narasi (rekaman suara) sehingga suara narasi lebih besar daripada suara video,
    3. Emphasixe video maksudnya adalah menekankan suara video sehingga suara video lebih tinggi daripada suara narasi
    4. Empahsize music adalah meninggikan suara musik lebih besar daripada suara video dan suara narasi
    5. Tidak ada penekanan suara,
    6. Fit to musik adalah menyetel secara otomatis panjang video itu sama dengan panjang durasi musiknya.
    7. Layar penuh
    8. layar ukuran 4x3

  13. Sekanjutnya adalah di menu "EDIT"
    bagaimana cara menggunakan windows movie maker windows 7

  14. Keterangan Gambar Fitur Edit 

    1. Mengatur volume video
    2. Fade in dan Fade out artinya adalah
    3. Fade in artinya adalah membuat di akhir video ketika hampir selesai suara akan akan berlahan menjadi pelan dan sebaliknya Fade out di akhir video suara akan menjadi keras
    4. Speed untuk mengganti kecepatan video, sedangkan duration adalah mengganti durasi video atau panjang video
    5. Split video untuk memotong video satu bagian,
    6. Trim video memotong motong video 2 bagian menggunakan point.
    7. tool untuk menandai ketika awal dan akhir ketika ingin memotong video

  15. Ini adalah cara untuk menyimpan video yang sudah selesai di proses dan di edit
    cara menyimpan format video movie maker

  16. Video sudah selesai dan bisa langsung di play atau di share ke youtube.

Untuk selanjutnya sobat bisa bereksplorasi sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....