Senin, 04 Maret 2019

HARGAKU SEMAHAL SENYUMMU

Hello Historian......

HARGAKU SEMAHAL SENYUMMU
Oleh : Aries Prasetya

Latihan nge gym siang ini terhenti ketika hp menyala dan ada pesan masuk ke dalamnya. Sebuah tulisan yang akhirnya menggertak hati saya untuk membalasnya. "Pak gimana caranya untuk mengundang bapak dalam acara kami?. Dan berapa harga mendatangkan bapak kemari?" Sebuah pertanyaan yang sering saya dapatkan tapi saya balas dengan senyuman.
Inovasi adalah gaya hidup saya. Berbagi adalah bagian dari kreasi dalam berinovasi. Ketika orang mempunyai sebuah inovasi akan menjadi sebuah kreasi jika dia mau berbagi. Semua saya lakukan dengan ikhlas berbagi demi kemajuan pendidikan negeri. Tidak perlu takut inovasi dan kreasimu g dibaca atau g diketahui orang, yg penting berbagi dulu. Sebuah ungkapan yg pernah saya dapatkan dari penulis terkenal om Tere Liye. Beliau mengatakan itu pas di depan saya diwaktu jedah kami mengisi acara di unair. Tulislah, menulislah, dan biarkan keajaiban Tuhan berjalan. 

 
Saya ingat benar pesan almarhum ayah saya. Jika kau ingin dikenal orang maka lakukan yang tidak wajar. Bukan dalam hal yang negatif tapi memberikan inspiratif positif agar orang berfikir kritis membuat sebuah hal yang inovatif.
Pesan ini seakan sesuatu yang mudah tapi sangat sulit untuk dilakukan. Alhamdulillah perlahan saya bisa memahami pesan ini dan akhirnya inilah yang terjadi. Samisanov sebagai bukti dimana setiap minggu ada satu inovasi baru atau terbarukan untuk memudahkan saya dalam melakukan pembelajaran.
Kembali kepada masalah harga tadi. Ketika ditanya hal seperti itu saya jelas tidak bisa menjawabnya. Berapapun yang saya dapatkan selalu dimasukkan dalam amplop tertutup. Sampai di rumah pun tidak pernah saya buka. Ketika dibuka saya hanya mengambil bagian untuk bensin saya kemudian bagian lainnya kalau tidak ketemu sama nyonya besar, maka saya masukkan ke masjid atau ke lembaga yayasan lainnya.
Banyak pengalaman yang inspiratif sehingga saya sampai berbuat hal demikian. Seperti ketika harus mengisi acara di daerah yang bisa saya datangi. Maka saat itu cukup menggunakan sepeda motor saja. Jika harus sampai ke luar provinsi bahkan ke luar negeri maka saya serahkan semuanya pada pihak panitia. Ibarat kata saya ingin kedatangan saya dalam mengisi acara bapak ibu nantinya bisa mendapatkan tanggapan positif dan senyum yang manis.
Saya bukan tipikal orang yang baik di depan (senyam senyum g jelas) tapi jelek di belakang (ngrasani atau komersialisasi terhadap inovasi). Saya juga tidak akan mempermasalahkan ketika inovasi yang saya buat tiba-tiba di plagiat oleh orang lain. Karena saya punya pandangan orang yg begini dpt rejeki dengan cara yg tdk baik dan bakal menguap rejekinya dengan cara yg tdk baik juga. Ada tangan Tuhan yg akan bekerja disana.
Ada sebuah pengalaman sangat menyenangkan bagi diri saya ketika mengisi kegiatan di Torjun Sampang Madura waktu itu. Ketika saat tidak tahu daerah Torjun, dan bingung harus pake apa kesana. Ternyata kepala sekolahnya menjemput saya di Tugu Pahlawan. Sesampainya di sekolah yang serba hijau ini saya bertemu dengan guru-guru yang belum saya kenal tapi sekarang menjadi orang-orang hebat. Bahkan ketika menyampaikan sebuah materi justru saya mendapatkan inspirasi dari bapak ibu guru ini. Dan sampai pulang pun saya akhirnya nebeng dengan angkutan kepala sekolah dan pengurus anggota PGRI. Waktu itu mereka akan menghadiri kegiatan di sidoarjo. Ini sebuah pengalaman yang tidak bisa dibayarkan dengan uang tapi sebuah senyum yang merekah itulah yang paling mahal.
Sebuah pengalaman lainnya ketika saya di undang mengisi kegiatan salah satu universitas di Malaysia. Semua masalah tiket penerbangan penginapan bahkan oleh-oleh diurus mereka semua. Saya yang nggak ngerti apa-apa tentang Malaysia akhirnya fokus pada materi yg saya sampaikan. Saya mendapatkan seorang teman Dari Malaysia yg sampai sekarang kita selalu berbagi meski bahasa berbeda tapi satu sinergi dalam hal inovasi.
Kunjungan ke Busan menjadi hal yang tidak akan terlupakan, ketika untuk kedua kalinya diundang oleh mereka dengan bahasa yang tidak saya pahami tapi saya mencoba untuk berbagi. Karna satu hal dalam dunia inovasi tidak mengenal segmentasi tapi globalisasi. Dapat kuliah gratis disana hanya gara2 inovasi dan bahkan sering curhat dengan profesor Dong Eui University tentang inovasi. Inilah yg mahal, cerita dan efek dibalik itu semua.
Bahkan kemarin siang ketika saya diundang oleh jurusan sejarah unesa. Diakhir acara ada satu orang mahasiswa yang tiba-tiba bertanya pada saya. "Pak masih ingat saya nggak?". Pelan-pelan akhirnya saya mengingat bocah tengil ini adalah siswa saya di SSC Taman saat itu. Dia yang antusias ketika saya mengajar di SSC ternyata terinspirasi dari saya untuk masuk ke jurusan sejarah.
Ini yang tidak bisa dibayar oleh uang. Senyum ikhlas dan inspirasi yang didapatkan dari audiens inilah menjadi hal paling mahal buat saya. Maka kedepannya jika ada lagi yang bertanya berapa harga saya. Maka akan saya jawab "harga ku semahal senyummu".
Mencoba terus berinovasi menginspirasi dan mendapatkan energi positif dari senyum-senyum mereka yang ada di depan saya.
Buat anda yang masih menggunakan inovasi untuk komersialisasi sadarlah, tempat indah di dunia tidak seberapa dibandingkan satu kapling kekal di surga.
Ada rahasia tuhan dalam setiap inovasi dalam setiap rejeki yang kita dapatkan. Ketika kita merasa tinggi maka Tuhan bisa merendahkan kita. Jika kita merasa rendah, Tuhan akan meninggikan kita dengan caraNya.
Tidak perlu tampil seksi untuk mencari sensasi
Mari berinovasi dan berkreasi
Insyaallah prestasi akan menghampiri
Awali dari hati semoga Allah meridhoi

Sharing and Growing Together

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....