Kamis, 23 April 2015

Sejarah Panggung Budaya di Surabaya

Hello Historian......
Foto Noer Satriawan.
Dahulu di akhir abad 19 serta di permulaan abad 20 telah lahir sebuah seni hiburan sandiwara di kota surabaya dan kota sidoarjo,opera sandiwara itu adalah Komedi stamboel dan Dardanella.Opera ini sangat populer di kalangan warga surabaya dan sekitarnya terutama kaum menengah dan menengah keatas,kala itu seni pertunjukkan panggung ini tergolong baru selain seni seni tradisional lainnya seperti ludruk,wayang kulit bahkan wayang orang.


Tak dapat dipungkiri ketika itu di kota surabaya sebuah hiburan panggung sejenis sandiwara,musik dan lain sebagainya menjadi sebuah kebutuhan khusus bagi warganya yang di masa itu banyak dihuni oleh bangsa bangsa eropa.Tak lengkap rasanya bila sebuah pertunjukkan panggung tanpa diiringi musik ibarat sayur tanpa garam,hambar rasanya.Komedi stamboel dan Dardanella ini biasanya diiringi oleh jenis musik stabul 2 atau musik keroncong,musik ini dibawa bangsa Portugis ke nusantara ketika abad 16.Iringan musik dan lirik lagu lagu keroncong pada sandiwara ini lambat laun sangat familiar di telinga warga,salah satunya ada lagu Terang Mboelan yang ketika itu sangat digemari.Pada sekitar tahun 1930an jenis musik serta lirik lagu keroncong pada iringan sandiwara Komedi stamboel dan Dardanella ini mulai menjamur di pertunjukkan hiburan lain yaitu Film,ketika itu Indonesia membuat "Film Terang Boelan 1937" dan film ini dibeli oleh perusahaan film RKO dari singapura serta diedarkan di semenanjung malaya kini Malysia dan mendapat sambutan sangat baik sekali.Di dalam cuplikan film drama ini salah satu artisnya menyanyikan lagu "Terang bulan" yang kini menjadi lagu kebangsaan Malaysia Negaraku ketika merdeka dari inggris pada tahun 1957 dan tentunya mengalami gubahan pada liriknya,sejak dijadikan lagu kebangsaan tersebut lagu Terang Bulan ini dilarang dinyanyikan di Indonesia guna menghormati negara tetangga kita.Sampai sampai pada sekitar tahun 1957 Film Terang bulan ini diproduksi ulang oleh Wim Umboh tapi dilarang beredar,kenapa waktu itu Terang Boelan dipilih menjadi judul film,karena lagunya sangat disukai oleh masyarakat.Sungguh rentetan peristiwa yang unik,secuil pejalanan sejarah yang patut dikenang karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....