Rabu, 25 Mei 2016

Reportase Bootcamp My Teacher My Hero IDL 2016 (Tulisan Pak Prihandoko)

Hello Historian......

Apakah Anda Layak Menyandang Sebutan Guruku Pahlawanku?

priyandono/citizen
Bootcamp My Teacher My Hero 
Reportase : Priyandono
Guru di SMAN 1 Gresik/pegiat literasi/peserta Indonesia Digital Learning 2016
fb.com/ki hajar priyandono
45 Guru dari berbagai penjuru tanah air berkumpul di Hotel Sahid Jakarta mengikuti bootcamp My Teacher My Hero yang dihelat PT Telkom, selama lima hari (19-23/5/2006). Mereka diundang ke ibukota setelah menyisihkan 972 karya guru-guru lain di ajang Indonesia Digital Learning (IDL) yang digelar di delapan kota besar Indonesia selama April-Mei 2016. 


Tahun ini IDL 2016 memasuki tahun keempat sejak pertama digelar 2013 sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom sebagai wujud kepedulian terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Utamanya perkembangan potensi minat, bakat dan keterampilan guru di bidang digital atau penggunaan sistem informasi, komunikasi, dan teknologi. Ke depannya akan terbentuk digital sociality.
Staf Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Mansur Arsyadtak mampu menyembunyikan rasa bangganya. Pria asal Sulawesi itu tak henti-hentinya memberi dukungan dan semangat. Dalam sambutannya, Mansur Arsyad mengatakan, semua yang hadir di sini sebagai pemenang.
Di arena latihan peserta dibagi tiga kelompok sesuai jenjangnya. Setiap peserta diberi kesempatan lima menit memperkenalkan diri dan mengisahkan perjuangannya  hingga ke Jakarta. Sorenya, seluruh peserta mendapat pelatihan motivasi dan psikologi.
Peserta juga digembleng bagaimana mengemas pembelajaran serta melakukan Penelitian Tindakan Kelas secara digital.
Sementara akademisi dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi, seperti Prof Ricardus Eko IndrajidRangga Firdaus, dan Dashky membekali peserta dengan sejumlah aplikasi untuk menyuport pembelajaran guru di sekolah.
Misalnya, articulate storyline 2, articulate project hingga softfoundry VMEET. “Dengan VMEET Anda dapat mengelola pembelajaran livestreaming, laiknya teleconference. Tapi aplikasi ini berbayar,” ingat Rangga Firdaus, dosen Unila.
Kehadiran artis penyanyi dan pesinetron Lisa A Riyanto membuat suasana bootcamp gegap gempita. Lisa hadir membawakan lagu-lagu mendiang ayahnya A Riyanto. Suara merdunya menghipnotis peserta. Sejumlah guru histeris dan larut dalam syair lagu yang dibawakan istri Prof Eko Indrajid itu.
Ibu empat anak yang kini menekuni konsultasi bisnis spa itu tak bisa menghindar dari kejaran peserta yang ingin berfoto bareng dan minta tanda tangan. “Seharusnya saya ada di rumah karena anak-anak besok akan ulangan kenaikan kelas. Namun demi guru-guru hebat saya rela ada di sini,” ungkap Lisa A Riyanto.
Di akhir acara, dari 45 peserta dipilih 17 terbaik dan masing-masing mendapatkan personal tablet. Kemudian diperas lagi menjadi delapan terbaik yang akan terbang ke Australia mengikuti studi banding.
http://surabaya.tribunnews.com/2016/05/25/apakah-anda-layak-menyandang-sebutan-guruku-pahlawanku/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....