Kamis, 29 Oktober 2015

Kisah lain dibalik G 30 S

Hello Historian......
I
Kita pasti mengetahui nama Kapten Pierre Tendean , ajudan dari Jenderal AH Nasution yang jadi korban salah tangkap dalam peristiwa G 30 September 1965.
Tahukah anda ada kisah " kasih tak sampai " antara Pierre dengan seorang gadis cantik asal Medan yakni Rukmini Chaimin akibat peristiwa G 30 September 1965 .
Pierre yang berwajah tampan dan menjadi rebutan bagi gadis gadis di sekitar Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) Bandung ini, bertemu pertama kali dengan Siti Rukmini binti Chaimin saat sedang bertugas di Medan.
Gadis itu biasa dipanggil Mimin. Mereka diperkenalkan oleh muda-mudi disana. Gadis cantik asli Jawa yang tinggal di Medan itu berhasil mencuri hatinya. Mereka sudah menjalin hubungan yang serius,bahkan mereka berencana untuk menikah pada November 1965.


Pierre pernah mengirim surat untuk kakaknya “Mitz, aku wis ketemu jodoku. Wis yo Mitz, dongakake wae mugo -mugo kelakon” (Mitz, aku sudah bertemu jodohku. Sudah doakan saja mudah-mudahan tercapai).
Katanya hubungan mereka sempat ditentang oleh keluarga Pierre, mungkin karena perbedaan agama .Saat Pak Nas ( Nasution ) sedang ke Medan, Pierre juga sempat menemui Rukmini untuk memantapkan rencana pernikahan mereka.
Menurut penuturan seseorang, pada petang hari 30 September 1965 Pierre masih sempat melihat sebuah paviliun yang akan dikontraknya, yang niatnya dijadikan tempat tinggal saat sudah berumah tangga dengan Rukmini nanti.
Namun takdir berkata lain, Pierre meninggal sebulan sebelum acara pernikahan. Rukmini yang mendengar kabar tersebut sangat terpukul. Rukmini benar benar terpukul, membutuhkan waktu lima tahun untuk melupakan Pierre dan kemudian dengan orang lain.
Gadis cantik ini, kelak pada saat perayaan kesaktian pancasila yang kedua pada tahun 1967 yang dipeluk erat oleh Bung Karno di Lubang Buaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....