Jumat, 24 April 2015

Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

Hello Historian......


v Proses pembentukan bumi :

1. Zaman arkhaikum : Belum ada kehidupan disebabkan bumi masih panas & merupakan bola gas panas yang berputar pada porosnya
2. Zaman paleozoikum :
  Zaman ketika terdapat kehidupan makhluk pertama di bumi
  Disebut juga zaman primer (karena untuk pertama kalinya ada kehidupan)
  Terbagi menjadi beberapa tahap kehidupan :
Cambrium          : Kehidupan amat primitif seperti kerang dan ubur-ubur
Silur        : Hewan bertulang belakang seperti ikan
Devon      : Binatang jenis amfibi tertua
Carbon     : Binatang merayap jenis reptil
Perm        : Hewan darat, ikan air tawar dan amfibi

3.  Zaman mesozoikum :
  Zaman sekunder (zaman hidup kedua), disebut juga zaman reptil sebab muncul reptil besar seperti dinosaurus dan atlantosaurus
  Terbagi menjadi 3 :
Trias        : Ikan, amfibi dan reptil
Jura         : Reptil dan sebangsa katak
Calcium    : Burung pertama dan tumbuhan berbunga
  Ikan di darat mengalami evolusi, siripnya menjadi kaki yang kuat, ekornya tumbuh semakin panjang, kepalanya yang semakin keras dan besar. Inilah yang kita kenal dengan nama dinosaurus, brontosaurus dan atlantosaurus
  Dinosaurus pemakan tumbuhan kecuali Tyranosaurus
  Brontosaurus besarnya 10x gajah
  Reptil terbang seperti Pteranodon
4. Zaman neozoikum :
  Zaman bumi baru (bumi sudah terbentuk sepenuhnya)
  Terbagi menjadi :
Zaman tertier : Zaman hidup ketiga, makhluh hidup berupa binatang menyusui sejenis monyet & kera, reptil raksasa mulai lenyap, dan pada akhir zaman ini sudah ada jenis kera-manusia. Zaman ini ditandai dengan munculnya tenaga endogen yang dahsyat sehingga mematahkan kulit bumi



Zaman kuarter : Zaman hidup keempat, mulai muncul kehidupan manusia. Dibedakan menjadi :  
1)    Zaman pleistosen (Diluvium) : Terjadi penurunan suhu drastis dan memunculkan zaman es (zaman glasial)
2)    Zaman holosen (Aluvium) : Zaman lahirnya jenis Homo Sapiens, yaitu jenis manusia seperti manusia sekarang

v Jenis-jenis manusia purba :

1.  Meganthropus paleojavanicus : Ditemukan di Sangiran oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941. Cirinya :
  Memiliki tulang pipi yang tebal
  Memiliki otot rahang yang kuat
  Tidak memiliki dagu
  Memiliki tonjolan belakang yang tajam
  Memiliki tulang kening yang menonjol
  Memiliki perawakan tegap
  Memakan tumbuh-tumbuhan
  Hidup berkelompok dan berpindah-pindah
2.  Pithecanthropus : Manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil, Perning (Mojokerto), Sangiran, dan kedungbrubus, Cirinya :
  Memiliki rahang bawah yang kuat
  Memiliki tulang pipi yang tebal
  Keningnya menonjol
  Tulang belakang menonjol dan tajam
  Tidak berdagu
  Perawakan tegap, mempunyai tempat pelekatan oto tengkuk yang besar & kuat
  Memakan jenis tumbuhan
 Beberapa jenis pithecanthropus :
Ø  Pithecantropus erectus (manusia kera berjalan tegak) : Ditemukan oleh E. Dubois di
Ø  Pithecantropus robustus (manusia kera berahang besar) : Ditemukan di Sangiran oleh Weidenreich. Van Koeningswald menyebutnya pithecanthropus mojokertensis
Ø  Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan) : Ditemukan oleh Von Koeningswald di Sangiran
Ø  Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari solo) : Ditemukan oleh Von Koeningswald, Oppenoorth, dan Ter Haar di Ngandong
3. Homo : Artinya manusia. Merupakan jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Ciri :

  Berat badan kira-kira 30-150 kg
  Volume otaknya lebih dari 1350 cc
  Alatnya dari batu dan tulang
  Berjalan tegak
  Muka & hidung lebar
  Mulut masih menonjol



Jenis homo :
  Homo wajakensis (manusia dari Wajak) : Ditemukan di Wajak oleh Von Rietschoten, kemudian diselidiki oleh E. Dubois. Termasuk ras Australoid dan bernenek moyang homo soloensis. Dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal upacara penguburan
  Homo soloensis (manusia dari Solo) : Ditemukan oleh Ter Haar & Oppenoorth. Diselidiki oleh Von Koeningswald dan Weidenreich. Sudah bukan kera lagi, melainkan sudah manusia
  Homo Sapiens (manusia cerdas) : Berasal dari zaman Holosen, bentuk tubuhnya menyerupai manusia sekarang. Sudah menggunakan akal dan memiliki sifat yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupannya masih sederhana dan mengembara.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....