Direktorat Sejarah Dukung AGSI Adakan Simposium Nasional Pengajaran Sejarah
Hello Historian...... Yogjakarta- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Sejarah Melaksanakan Pendukungan Pelaksanaan Simposium Nasional
Pengajaran Sejarah yang diadakan oleh Assosiasi Guru Sejarah Indonesia
(AGSI) 22-24 Februari 2019. Sambutan Direktur Jenderal Kebudayaan dalam Pembukaan Simposium Pengajaran Sejarah Indonesia 2019Pelaksanaan pendukungan terhadap kegiatan peningkatan pengetahuan
sejarah di masyarakat melalui desiminasi pengetahuan sejarah amat
penting. Guru-guru sejarah merupakan ujung tombak upaya perwarisan
peradaban bangsa melalui ruang-ruang kelas. Posisinya sangat strategis
karena bersentuhan langsung dengan peserta didik yang notabenenya adalah
calon pewaris yang akan melanjutkan kehidupan bangsa di masa yang akan
datang. Melihat pentingnya kegiatan ini Direktorat Sejarah, Direktorat
Jenderal Kebudayaan melakukan dukungan dengan memberikan fasilitasi
pelaksanaan kegiatan tersebut. Sambuatan positif disampiakan Direktur
Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid dalam rangka pembukaan rangkaian
kegiatan simposium ini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pesan kepada guru-guru sejarah
untuk lebih menekankan pada relevansi sejarah bagi kehidupan
siswa. “Jangan sampai siswa bertanya mengapa kita belajar sejarah? Dan
guru tidak bisa menjawabnya. Karenanya, pentingnya pembelajaran sejarah
sebenarnya untuk memberikan kesadaran sejarah kepada siswa, sehingga
siswa tahu bahwa ia belajar sejarah untuk mengenal dari mana dirinya
berawal, saat ini ada di mana, dan akan ke mana mereka nantinya.” Foto
Bersama Dirjen Kebudayaan, Direktur Sejarah, dengan AGSI dalam
Pelaksanaan Simposium Nasional Pengajaran Sejarah Indonesia 2019Pada Kesempatan yang sama Direktur Sejarah, Triana Wulandari,M.Si.
menyampaikan Apresiasi kepada AGSI yang telah melaksanakan kegiatan
simposium pengajaran sejarah. Baginya investasi kebudayaan tidak bisa
langsung dirasakan layaknya pembangunan jalan, Presiden AGSI
(Sumardiansyah) adalah salah satu contoh dari hasil investasi
kesejarahan ia merupakan alumni kegiatan sejarah yang dilaksanakan pada
tahun 2007 yang pada tahun itu Direktorat Sejarah Melaksanakan Arung
Sejarah Bahari. Kegiatan itu membekas bagi para pesertanya sehingga
daripadanya timbulah Ide Kreatif dalam rangka membangun sejarah bangsa
salah satunya dengan berperan aktif dalam AGSI. Direktur Sejarah
berpesan jangan pernah lelah untuk memberi pengajaran sejarah untuk masa
depan bangsa yang lebih baik lagi-ujarnya. Kegiatan dilanjutkan dengan simposium di hari selanjutnya, Hadir
sebagai narasumber Guru Besar Pendidikan Sejarah UNS Prof. Hermanu, Guru
Besar Sejarah UGM Prof Sri Margana serta Dr. Dyah Kumalasari Dosen
Sejarah dari UNY. dalam kesempatan yang tersebut Juga dipresentasikan
150 karya best practice guru dari seluruh Indonesia, dan diakhiri dengan
lawatan sejarah ke objek-objek bersejarah di Yogyakarta di hari
terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....