Hello Historian......
Pelatihan 1 : Inovasi QR Code Dalam Pembelajaran di Sekolah
Menjadi harapan semua guru ketika menyampaikan pembelajaran, siswa bisa mengikuti dengan penuh antusias. Karenanya seorang guru dituntut untuk bisa menghadirkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Sejarah adalah mata pelajaran yang lebih banyak mengedepankan aspek kognitif dan afektif. Tidak heran jika pada saat pembelajaran sejarah, banyak siswa yang kurang antusias, karena penyampaian guru kurang menarik, membuat mengantuk, dan bahkan membosankan ( testimoni sebagian siswa yang saya tanya ).
Dari kenyataan itulah, saya berusaha menampilkan pembelajaran sejarah yang “berbeda” di mata siswa. Berbeda dalam arti metode, media dan pendekatannya. Karena itulah saya berusaha menggunakan teknologi informasi (IT) dalam pembelajaran, karena jika hanya disampaikan dengan lisan saja, maka kurang menarik bagi siswa. Hal inilah yang kemudian membuat saya berfikir keras untuk “menguasai” IT yang bisa diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Mulailah “bergerilya” mencari informasi secara aktif seputar IT, mulai dari penggunaan aplikasi-aplikasi yang bisa diterapkan dalam membuat media pembelajaran. Dari hasil searching akhirnya saya mendapat sebuah aplikasi yang bernama QR Code.
QR Code ( Kode QR) adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang.
Mengapa saya mengenalkan QR Code pada siswa ? Alasan paling mendasar adalah bahwa pembelajaran di era teknologi saat ini menuntut semua guru untuk juga berpacu menyesuaikan. Jangan sampai sebagai guru kita tertinggal jauh dari siswa dalam penguasaan teknologi. Pembelajaran berbasis IT merupakan sebuah keniscayaan. Alasan kedua adalah banyak siswa yang sudah memiliki perangkat komunikasi yang sudah canggih ( bahkan gurunya malah kalah hehehe ), seperti tablet, android, I-pad, dan lainnya. Sehingga sangat disayangkan jika “potensi” perangkat komunikasi yang sudah canggih tersebut tidak di maksimalkan, terutama dalam pembelajaran. Tinggal bagaimana sebagai guru bisa mendampingi dan mengarahkan. Inilah ikhtiar dan komitmen saya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah.
sumber gambar dan narasi dari http://guraru.org/guru-berbagi/belajar-sejarah-dengan-qr-code/
Bagaimana penggunaan QR Code dalam pembelajaran sejarah ?