Hello Historian......
Setidaknya ada beberapa poin dalam pembelajaran ini adalah mereka diajarkan untuk berani dan bijak mengambil keputusan, bisa menghargai kesuksesan orang lain, dan tak kalah pentingnya adalah jujur.
Kita berlatih untuk mengambil keputusan. Dan keputusan dalam hal ini adalah haruslah arif dan bijaksana dan bisa mengakomodir user yang akan melaksanakan keputusan ini. Bukan hanya sekedar mengambil keputusan yang nantinya kelak akan menyusahkan user pelaksana.
Kedua, kita belajar untuk menghargai dan mengapresiasi kesuksesan orang. Selama ini sangat sulit sekali orang sepertinya untuk bertepuk tangan dengan ikhlas apalagi bersalaman. Semua masih tertutup oleh peran setan yang diaplikasikan lewat egoisme kesombongan dirinya. Sulit memang. Tapi kita harus belajar.
Ketiga, kita belajar untuk jujur. Segala macam penilaian dan pembuatan soal bergantung kepada siswa. Dan alhamdulillah siswa jujur. Mmereka merekap nilai sendiri. Menuliskan sendiri. Saya ndak mandang pertanyaan dan tingkat kesulitan nya. Tapi saya memandang bagaimana siswa belajar jujur.
Sekolah ora mung moco karo nulis (sekolah tidak hanya membaca dan menulis). Jadi guru jangan setengah setengah. Pembelajaran materi sudah mereka dapat di rumah lewat buku dan aplikasi virtual dan say berpikir mereka lebih canggih dari kita. Buat apa kita mengulang lagi. Kita menambahkan informasi saja yang belum tersampaikan kepada mereka. Dan lagi, Kita hanya mengarahkan dan menjadikan karakter mereka sebagai pribadi tangguh dan cinta tanah air serta bertakwa kepada Tuhan YME.
Sudah itu saja. Thanks to suhu Aries Prasetya atas berbagai ilmunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....