Hello Historian......
v Tradisi masyarakat Indonesia masa praaksara
A. Jejak sejarah yang historis : Jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki informasi tentang kejadian-kejadian historis,
sehingga dapat dipergunakan untuk penulisan sejarah
B. Jejak nonhistoris : Suatu kejadian pada masa lampau yang di dalamnya tidak memiliki nilai
sejarah atau hanya merupakan kejadian semata, tidak ada kaitan dengan peristiwa
sejarah
C. Jejak historis berwujud benda : Hasil budaya/tradisi di masa kuno
1) Zaman Paleolitikum (zaman batu kasar)
Zaman hidup berpindah
Pithecanthropus
Mengumpulkan makanan (food
gathering)
Hidup di gua-gua
Kebudayaan pacitan : Chopper
(kapak penetak/kapak genggam). Stone culture (budaya batu)
Kebudayaan ngandong : Bone
culture. Kapak genggam, chalcedon (batu indah berwarna)
2) Zaman Mesolitikum
Memiliki kemajuan hidup
Kjokkenmoddinger (sampah kerang)
Abris sous roche (gua tempat tinggal)
Alat-alat : Kapak genggam (kapak
sumatra), kapak pendek, dan pipisan
3) Zaman Neolitikum (zaman batu halus)
Food producing : Mengusahakan bercocok tanam
sederhana dengan menggunakan ladang. Jenis tanamannya : ubi, talas, padi, dan
jelai
Peralatan yang lebih bagus seperti
beliung persegi (kapak persegi) dan kapak lonjong
Pada masa ini terjadi perpindahan
penduduk dari daratan Asia (Tonkin ke Indocina) ke Nusantara yang disebut
bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM. Kebudayaan Bacson-Hoabinh
4) Tradisi Megalitikum
Menhir : Tugu batu besar tempat roh
nenek moyang. Ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimanta
Dolmen : Meja batu besar (altar).
Terdapat di Bondowoso, Jatim
Sarkofagus/waruga : Kubur peti batu besar. Di
Sulawesi
5) Tradisi
Zaman Perundagian
Sudah mampu membuat alat dari
logam (budaya dongson)
Telah mengenal sawah dan sistem
pengairan
Jenis benda logam :
Nekar, Tambur besar yang ditemukan di
Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua
Kapak corong, Bagian tangkainya berbentuk
corong. Sebutan lainnya adalah kapak sepatu. Ditemukan di Makassar, Jawa, Bali,
Pulau Selayar dan Papua
Arca
Perunggu, Ditemukan di
daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan, Bogor
D. Kemampuan nenek moyang kita sebelum mengenal tulisan dan sebelum
terpengaruh budaya Hindu-Buddha :
1) Kemampuan berlayar :
Perahu cadik : Perahu yang
menggunakan alat dari bambu/kayu yang dipasang di kanan kiri perahu
Perahy lesung : Sampan yang dibuat
dari 1 batang kayu yang dikeru di dalamnya menyerupai lesung, tetapi bentuknya
memanjang
2) Kemampuan bersawah : Sejak zaman neolitikum, diawali sistem ladang
sederhana, kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirnya
sistem persawahan
3) Mengenal astronomi : Ilmu perbintangan
Teknologi angin musim sebagai
tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan
Mengenali musim
Petunjuk arah dalam pelayaran :
Bintang Biduk
Selatan & Bintang Pari: Arah selatan
Bintang Biduk
Utara : Arah utara
4) Sistem mocopat : Kepercayaan yang didasarkan pada pembagian 4 penjuru arah mata angin,
yaitu utara, selatan, barat, dan timur
5) Kesenian wayang :
Berpangkal pada pemujaan nenek
moyang
Kedatangan hinduisme ke nusantara
maka kisah nenek moyang digantikan kisa Ramayana dan Mahabhrata
Zaman Kediri : Kitab Gatotkacasraya
6) Seni gamelan : Mengiringi pertunjukkan wayang
7) Seni membatik : Kegiatan religius, untuk menghormati nenek moyang mereka
8) Pengaturan masyarakat : Berkelompok, gotong royong, dan demokratis. cara
pemilihan pemimpin : primus
inter pares (Terutama di antara yang banyak)
9) Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan : Kegiatan barter karena belum
mengenal uang, nilainya berdasarkan kesepakatan bersama
10) Sistem kepercayaan :
Mulai tumbuh pada masa hidup
berburu dan mengumpulkan makanan
Zaman hidup bercocok tanam :
Percaya adanya dewa alam
Zaman perundagian : Percaya pada
roh nenek moyang
E. Metode-metode pewarisan masa lalu yang dilakukan masyarakat praaksara
melalui keluarga dan masyarakat :
1. Folklore : Adat
istiadat tradisional & cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi belum dibukukan
2. Mitologi :
Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi & bertalian dengan
terjadimya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng
suci. Cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang
diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam
3. Legenda :
Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan
dengan tokoh sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan
keistimewaan tokohnya
4. Dongeng :
Cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, diceritakan karena berisi patuah,
kebaikan mengalahkan kejahatan, ajaran moral, dan petuah bijak lainnya
5. Upacara : Serangkaian
tindakan/perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat,
agama dan kepercayaan
6. Lagu-lagu daerah :
Syair-syair yang ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan
v Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Aksara
A. Rekaman tertulis di Indonesia terbagi menjadi :
1. Sumber tertuli sezaman dan setempat : Co : Prasasti,
pengumuman/proklamasi, semacam perundang-undangan yang memuji raja, biasanya
berbentuk puisi/bahasa puisi
2. Sumber tertulis sezaman tetapi tidak setempat : Ditulis sezaman, tetapi ditulis
di luar negeri, kebanyakan berasal dari Tiongkok, Arab, Spanyol, dan India
3. Sumber tertulis setempat tapi tidak sezaman : Ditulis lama sesudah peristiwa
terjadi
B. 3 jenis penulisan sejarah :
1. Penulisan sejarah tradisional (Historiografi tradisional) : Penulisan sejarah yang dimulai
dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Ditulis di
prasasti dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di
zaman kerajaan pada masa dulu dimana seseorang raja memerintah
2. Penulisan sejarah kolonial
(Historiografi kolonial) : Bersifat eropasentris. Tujuannya memperkukuh
kekuasaan mereka di Nusantara, merendahkan derajat bangsa Indonesia dan
mengunggulkan derajat bangsa Eropa
3. Penulisan sejarah nasional
(Historiografi nasional) : Bersifat Indonesiasentris, dengan metodologi sejarah
Indonesia dan pendekatan Multidimensional
C. Pencekatan yang digunakan dalam perkembangan penulisan sejarah :
1. Pendekatan sosiologi : Melihat segi sosialnya peristiwa yang dikaji
2. Pendekatan antropologi : Mengungkapkan nilai yang mendasari perilaku para
tokoh sejarah, status, gaya hidup, dan sistem kepercayaan
3. Pendekatan politik : Menyoroti struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan, tingkat
sosial, dan pertentangan kekuasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....