Hello Historian......
Bedah Buku “Satu Bulan di Busan”
Oleh : Aries Eka Prasetya
Buku
ini berbicara banyak hal mengenai sistem pendidikan di Korea Selatan, mulai
dari kebijakan kurikulum, guru, metodik-didaktik, pencegahan dan penghapusan
kekerasan di sekolah, pendidikan karir masa depan dan kejuruan, isu-isu serta
rahasia kebangkitan pendidikan di Korea Selatan.
Pengetahuan
bangsa Indonesia mengenai Korea Selatan menurut saya sangat penting jika di
lihat dari beberapa perspektif:
(1) Posisi geografis Asia, letak Indonesia
dan Korea Selatan sama-sama berada di wilayah Asia;
(2) Posisi peradaban, peradaban Indonesia
dan Korea Selatan sama-sama dikategorikan sebagai peradaban Timur, yang secara
karakteristik memiliki ciri khas diantaranya menjunjung tinggi nilai-nilai dan
menghargai adat istiadat;
(3) Posisi sejarah, dilihat dari sejarah
usia antara Indonesia dan Korea Selatan tidak berbeda jauh, jika Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kemudian Korea Selatan
menyusul menjadi negara pada 15 Agustus 1948, tiga tahun setelah Indonesia
merdeka.
Jika
kita membandingkan antara Indonesia dan Korea Selatan di masa sekarang, pasti
kita akan merasakan sebuah ironi yang mendalam. Sebagai contoh kita ambil aspek
pendidikan dan ekonomi, betapa jauh perbedaan peringkat pendidikan dan ekonomi
diantara kedua negara. Hasil penelitian Organisation for Economic
Co-operation and Development (OECD) dalam rentang waktu 2015-2017 mencoba
melihat hubungan antara pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan
merupakan alat prediksi untuk melihat kesejahteraan jangka panjang sebuah
Negara. Seperti dilansir The Guardian, Indonesia menempati peringkat 57,
sedangkan Korea Selatan menempati peringkat 3 dari total 65 negara.
Buku
Satu Bulan di Busan, sedikit banyak akan memberikan pencerahan atas segala
permasalahan yang terurai diatas. Sebuah karya yang disajikan secara
deskriptif-naratif dengan substansi edukatif yang berpijak pada pengalaman nyata
(empiria) menjadi alasan utama untuk kita membaca secara utuh dan tuntas buku
ini, untuk kemudian kita dapat mendiskusikannya secara konstruktif.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan
kota Surabaya, salah satunya pemerintah kota Surabaya melakukan kerjasama
dengan kota Busan, Korea Selatan.
Dengan melihat pentingnya kualitas guru bagi
kemajuan peserta didik dan terwujudnya visi kota Surabaya melalui pendidikan,
maka pemerintah kota Surabaya mengirim delegasi guru SMAN dan SMKN untuk
mengikuti “Teacher Capacity Development
Training Program” ke Dong-Eui University Busan, Korea Selatan. Adapun
tujuan dari program ini adalah :
1) Menambah wawasan guru tentang kemajuan
pendidikan di Korea Selatan
2) Meningkatkan kemampuan pembelajaran
dan pengajaran guru berbasis student centered
3) Meningkatkan kemampuan guru dalam
pengelolaan kelas
4) Meningkatkan kreativitas guru dalam
mengembangkan aktivitas peserta didik.
Selanjutnya Pelaksanaan kegiatan
“Teacher Capacity Development Training Program” ke Dong-Eui University, Busan,
Korea Selatan dilaksanakan mulai tanggal 28
September sampai dengan 27 Oktober 2013. Adapun materi pelatihan terdiri dari enam bagian yaitu :
1.
Pemahaman Tentang Sistem Pendidikan Di
Korea Selatan
a) Kebijakan Pendidikan Di Kota Busan
b) Anggaran Dan Pengembangan Pendidikan
Di Korea
c) Kurikulum Dan Evaluasi Di Korea
d) Tantangan Dan Arah Dari Kebijakan
Pendidikan Pemerintah Korea
e) Kurikulum Nasional Dan Pembelajaran
yang sebenarnya
f)
Rahasia Kebangkitan Pendidikan Korea
2.
Sekolah-Sekolah Masa Depan di Era
Masyarakat Digital
a) Pengenalan Perpustakaan Kampus Dong
Eui
b) ICT Dalam Pendidikan Korea
c) Penyediaan Dan Pelaksanaan Sistem
Edudata
d) Prezi Sign Up
e) Lab Tes Eq Menggunakan Smartphone
3.
Pendidikan Untuk Kreativitas Dan Etika
Serta Metode-Metode Pengajarannya
a) Trend Dalam Pendidikan Matematika
Korea
b) Bagaimana Mengembangkan Kreativitas
Melalui Pengajaran Dan Pembelajaran
c) Contoh-Contoh Pendidikan Membaca Di
Sekolah Menengah
d) Metode Pengajaran Berbasis Otak
e) Praktek-Praktek Untuk Pendidikan
Karakter Kreatif
f)
Model Pengajaran Inovatif Baru : Action Learning
g) Petunjuk Membaca Menggunakan
Pendidikan Seni Buku
4.
Pendidikan Karir Masa Depan Dan
Pelatihan Kejuruan
a) Lab Tes Eq Menggunakan Smartphone
b) Pelaksanaan Klub-Klub Kegiatan Setelah
Sekolah Di Korea : Studi Kasus
c) Kegiatan-Kegiatan Pengalaman Kreatif :
Kasus-Kasus Contoh Dari Bagian Karir Masa Depan Untuk Siswa
5.
Konsultasi Untuk Pengajaran/Kelas
a) Metode Pengajaran Berbasis Otak
b) Penyelesaian Untuk Kekerasan Di
Sekolah
c) Kepemimpinan Guru Sebagai Praktek
Memperbaiki Profesionalitas Guru
d) Konsultasi Untuk Sekolah Dan Kelas
e) Konsultasi Pendidikan
f)
Penyelesaian Untuk Kekerasan Di Sekolah
6.
Praktek Pengajaran Di Sekolah
a) Ekstraksi DNA Dari Pisang
b) Kunjungan Ke SMK Pertanian Dong Nae
c) Kunjungan Ke Gijang
d) Kunjungan Ke National Mechanical
Technical High School
e) Kunjungan Ke Ulsan
f)
Kunjungan Ke Taejongdae
g) Kunjungan Ke Centum High School
h) Kunjungan Ke Dong Eui Medical Center
i)
Kunjungan Ke Busan International High School
Perpustakaan Menyenangkan
Salah satu pendukung sistem
pembelajaran yang baik adalah keberadaan perpustakaan sekolah. Di Korea
Selatan, banyak perpustakaan yang belum dioptimalkan keberadaannya. Hal ini
disebabkan perpustakaan sekolah berdiri sendiri dan tidak sejalan dengan visi,
misi sekolah. Seharusnya, perpustakaan sejalan dengan visi dan misi sekolah
dengan penyediaan sarana pembelajaran yang integratif dengan kurikulum sekolah.
Untuk
membangun perpustakaan yang berkualitas, pemerintah Korea Selatan sudah
melakukan beberapa langkah sebagai berikut.
a.
Revolusi perpustakaan sekolah tahap I
tahun 2003-2009, meliputi:
·
Membangun infrastruktur sekolah
·
Pembangunan mencapai 96,5%
b.
Tahap II tahun 2009-20013, meliputi:
·
Membuat program perpustakaan sesuai dengan kebutuhan sekolah
·
Menyusun kebijakan intern gemar membaca
Berikut ini beberapa program perpustakaan yang sedang dilaksanakan di sekolah Korea Selatan
saat ini.
a.
Diadakan festival perpustakaan tiap tahun
b.
Kegiatan “Holiday in Library” : pengunjung di perpustakaan akan
mendapat souvenir dari petugas perpustakaan saat libur sekolah.
c.
Kerjasama dengan guru dan walikelas
d.
Pemberian piagam penghargaan kepada siswa yang sering berkunjung
ke perpustakaan
e.
Memeriksa tas siswa di pintu perpustakaan/gerbang sekolah
f.
Mengadakan kegiatan “Semalam
di Perpustakaan”
g.
Studi banding perpustakaan
h.
Mengundang penulis buku setiap tahun
i.
Menambah koleksi buku
j.
Membuat buku saku di perpustakaan
k.
Mengadakan kelompok debat pada hari Sabtu
Salah satu lembaga pendidikan yang
menerapkan sistem IT dalam pengelolaan perpustakaan adalah Dong-Eui University.
Perpustakaan di lembaga tersebut berdiri tahun 1984 dan baru menggunakan sistem
internet pada tahun 1995 yang terdiri atas 6 lantai dengan koleksi buku sebanyak 10.000.000 judul buku dan 1.600
kursi. Perpustakaan ini sangat nyaman. Lantai 1 merupakan lantai multimedia,
lantai 2 jurnal dan buku luar negeri, serta terdapat café buku, majalah
popular, dan beberapa buku bantuan. Lantai 3 berisi buku sains, buku sosial,
kemasyarakatan. Lantai 4 berisi ruang sastra, pameran, dan ruang istrirahat.
Proses pengamanan buku dilaksanakan
dengan sistem digital. Buku yang ada dipasang sensor pada bagian tengahnya.
Ketika pengunjung membawa koleksi buku tidak mengikuti prosedur yang ada,
sensor akan berbunyi. Sensor akan tidak aktif jika petugas perpustakaan
memprosesnya. Deteksi sensor berfungsi sebagai pengaman dan pengontrol
sirkulasi buku. Jika ada keterlambatan pengembalian buku, pengunjung tidak
boleh meminjam buku selama dua minggu. Jika buku hilang atau rusak, pengunjung
wajib menggantinya dengan buku yang sama dan baru. Perawatan buku dilaksanakan
dengan proses penghangatan ruang secara elektrik agar buku tidak lembab. Untuk
mengurangi penumpukan buku, dibuat e-book atau format CD. Di samping itu, data
buku dapat diakses melalui HP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....