Koin Terkecil Hindia Belanda

Hello Historian......

Seperdua-puluh Gulden berbahan perak ini merupakan koin spesial dalam sejarah Hindia Belanda (Indonesia). Hanya dicetak tahun 1854 dan 1855 era Raja Willem III (1849-1890). Selain langka sebab diproduksi sedikit koin pecahan 5 Sen ini merupakan pecahan yang tidak populer apalagi dengan ukurannya yang super kecil. Baru tahun 60 tahun kemudian tahun 1913 pecahan 5 sen dicetak lagi di era Ratu Wilhelmina dengan ukuran besar berlubang dan berbahan kupronickel.

Dapat dipastikan jumlah edaran 1/20 Gulden ini sangat jarang kelihatan dibanding koin lainnya. Sebagai gambaran koin 1/20 Gulden 1855 dicetak hanya 491.960 keping (tahun 1854 lebih langka lagi dan tdk terdata jumlah produksinya) sedang koin 1/2 sen, 1 Sen, 2 .5 Sen misalnya masing masing dicetak dalam jumlah sepuluh juta keping keatas tiap tahunnya!

Bahan perak berbobot 0.61 gram. Kadar perak 72%. Dicetak di pabrik koin (Munt / Mint) di kota Utrecht Belanda yang disimbolkan dengan tongkat Merkurius di sisi depan bawah kanan angka tahun. Mintmasternya H.A. Van den Wall Bake yang menjabat dari 1846-1874 dengan simbol pedang di kiri angkat tahun di sisi depan koin.

Koin ini seperti juga satu set koin Hindia Belanda sejak Willem III didesain dengan 3 bahasa. Bahasa Belanda, Melayu ditulis Arab dan Caraka Jawa.

Melayu dalam tulisan Arab gundul : saper doewa poeloh roepijah
Caraka Jawa : sa para rong poeloh roepijah
Belanda : 1/20 Gulden , Nederlansch Indies, 1855

Hindia Belanda yang dimaksud di sini bukanlah wilayah seluruh Nusantara dalam domain Republik Indonesia saat ini. Koin ini hanya beredar di Jawa sebab wilayah lain masih merdeka ambil contoh Bali misalnya masih menggunakan kepeng gobog dari China.

Sumber :
1. The Coins of The Dutch Overseas Territories 1601-1948 karya C Scholten (1953)
2. Officiele Muntencalatogus Nederlands Indie vierde editie (edisi ke 4)

-Igor