Dunia Inovasi

Materi Sejarah

Selasa, 19 Februari 2019

INOVASI ULANGAN DENGAN SISTEM ULAR-ULARAN

Hello Historian......

Oleh : Aries Prasetya

Jika kita membicarakan mengenai pengajar, desain pembelajaran, dan peserta didik adalah 3 (tiga) hal yang selalu disebut saat kita ingin berbicara tentang proses pembelajaran. Mengapa demikian ? karena sesungguhnya 3 (tiga) hal tersebutlah yang menjadi motor dalam pergerakan sebuah roda pembelajaran. Tidak lazim dan sayang rasanya bila model pembelajaran yang diberikan sangat inovatif, tapi cara penilaiannya masih biasa-biasa saja.
Karena tes tradisional cenderung hanya mengukur kemampuan kogitif peserta didik saja dan terkadang hasil tes tersebut tidak murni (bila peserta didik menyontek). Padahal, dalam pembelajaran inovatif peserta didik dituntut untuk lebih berproses secara aktif dalam pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan usaha-usaha terarah, terencana, dan sistematis untuk meneliti proses pembelajaran. Objek evaluasinya antara lain tujuan pembelajaran, perencanaan dan pengelolaan pembelajaran, serta penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.



Di dalam proses evaluasi terkadang dijumpai tindakan-tindakan kecurangan dalam ulangan, baik itu ulangan harian, ulangan tengah semester bahkan ulangan akhir semester. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan (belum belajar), atau belum memahaminya siswa tentang tujuan ulangan adalah untuk mengukur kemampuan diri siswa. Sehingga banyak di jumpai siswa hanya mengejar nilai dengan cara yang kurang bagus, seperti mencontek temannya, melihat HP yang lolos dari pemeriksaan pengawas ujian, dan cara-cara lain yang tidak sesuai dengan karakter bangsa.
Dalam sistem evaluasi yang dikemas dengan memasukan pendidikan karakter secara tidak langsung akan membawa perubahan pada siswa. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa seperti kejujuran, kecakapan, solidaritas, kesatuan dan persatuan, keterampilan dan keberanian dapat di masukan dalam sistem pembelajaran yang dalam tulisan ini yaitu melalui sistem ulangan yang dinamakan “Ulangan Ular-ularan”. 


Tujuan Ulangan Ular-Ularan
Ulangan ular-ularan bagi guru sangat membantu karena :
1. Praktis
Tidak perlu banyak waktu dalam melaksanakan ulangan, karena sistem ini membuat guru bertugas sebagai konseptor (sebelum ulangan), timer (pengatur waktu) dan pengawas ulangan, sedangkan koreksi sudah dilakukan siswa sendiri dan telah dimasukan ke daftar nilai sendiri.
2. Efisien
Tidak perlu banyak kertas dan biaya hanya potongan kertas soal dan jawaban
3. Tuntas,
Karena melalui sistem Ulangan ini siswa akan mengetahui langsung berapa nilainya, apakah tuntas atau harus remidi
Sedangkan bagi siswa sistem ulangan ular-ularan mendidik mereka untuk :
Fokus menghadapi permasalahan saat itu juga
Cepat Move on dalam menghadapi persoalan
Jujur dalam setiap kegiatan
Disipilin mengerjakan dalam menyelesaikan


Tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan dan melakukan dengan kesungguhan.

Manfaat dari adanya inovasi Ulangan Ular-ularan
Manfaat yang bisa langsung dirasakan adalah sistem ulangan dengan cara ular-ularan akan membuat siswa melakukan ulangan dengan baik dan menyenangkan. Jangka menengah jika terus dilakukan maka siswa akan terbiasa untuk bekerja sendiri dalam ulangan, tanggung jawab dalam berprilaku dan tentunya jujur serta disiplin dalam menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan.
Dan kedepannya diharapkan dapat membentuk generasi bangsa yang berkarakter yaitu yang inovatif, namun tetap sesuai dengan jati diri dan budaya bangsa, tangguh dalam menghadapi hidup dan berguna bangi bangsa dan negara Indonesia.


Perlengkapan yang Dibutuhkan dalam Ulangan Ular-ularan
Hal-hal yang dibutuhkan untuk melaksanakan inovasi ulangan ular-ularan diantaranya yaitu :
1. Ketuntasan materi yang akan diujikan
Seperti halnya ulangan biasanya maka materi yang akan diujikan harus sudah selesai, semisal 1 bab, 1 KD atau 1 semester
2. Kertas Soal
Potongan soal-soal yang akan dipasang di meja sebagai media soal yang akan dibaca siswa nantinya. Guru cukup membuat 1 atau 2 type soal yang di cetak, kemudian tiap soal dipotong kecil-kecil per soal.
3. Gunting atau alat pemotong kertas
Digunakan untuk memotong soal sehingga terbentuk soal-soal tunggal yang siap di tempel di meja nantinya
4. Perlengkapan komputer dan print
Untuk mengetik dan mencetak soal, serta kunci jawaban dan denah jalur UH Ular-ularan serta daftar nilai yang akan digunakan
5. Kunci jawaban
Kunci jawaban soal ini wajib dan penting karena nantinya di tahap setelah siswa mengerjakan soal akan mengkoreksi sendiri jawabannya, jadi kuci jawaban soal wajib ada dan jangan sampai lupa.


6. Peluit dan timer (bisa jam atau stopwatch)
Digunakan sebagai penanda perpindahan antar soal nanti dalam ulangan ular-ularan
7. Lem atau alat perekat
Digunakan nanti untuk merekatkan soal dan daftar nama yang akan diisi dengan nilai hasil ulangan siswa.
Semuanya adalah bahan-bahan yang mudah untuk didapat dan inovasi ini memang murah dan praktis.

Tata cara “Sistem ulangan ular-ularan”
Penyimpangan yang sering ditemui dalam ulangan bisa diatasi dengan menggunakan inovasi sistem ulangan ular-ularan. Penulis telah mempraktekannya dan alhamdulillah hasilnya siswa dapat memahami arti dan makna ulangan itu sendiri. Ulangan dengan sistem ular-ularan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :


1. Guru membuat soal yang akan diujikan (boleh soal Pilihan ganda atau essai), dalam contoh yang dilakukan oleh penulis membuat 20 soal Pilihan ganda
2. Tiap soal dan jawaban digunting satu persatu sehingga berbentuk lembaran-lembaran soal dan kunci jawaban (jangan lupa skor atau cara penilaian ulangan juga di tulis di bawah kunci jawaban)
3. Guru menempel kertas soal dengan lem di meja siswa sesuai urutan nomor soal dengan sistem mengular, hal ini juga bisa dilakukan di luar kelas (intinya soal dipasang urut nomor atau mengular).
4. Sedangkan kunci jawaban di pasang di meja yang jauh dari soal dan berada dalam pengawasan guru (ini untuk mengoreksi pekerjaan siswa setelah mengerjakan semua soal, sekaligus menilai dan memasukan nilai mereka)
5. Memasang daftar nilai di meja depan (meja guru) atau tempat yang mudah diawasi guru.
6. Menempel Tata Cara UH dan mensosialisasikan pada siswa
7. Tiap siswa dipersilahkan masuk sesuai urutan absen untuk mengerjakan soal dengan durasi tiap soal 25-30 detik atau menyesuaikan jenis soal dan tingkat pengerjaan soal yang diinginkan. Ketika siswa 1 mengerjakan soal no 1 maka siswa absen 2 menunggu hingga bunyi peluit waktu sebagai tanda pergantian geser menegrjakan soal.
8. Ketika sudah waktunya (peluit dibunyikan) maka siswa absen 1 bergeser ke soal no 2 dan siswa absen 2 mengerjakan soal no 1, begitu terus hingga semua siswa mengerjakan soal.
9. Setelah siswa absen 1 mengerjakan soal terakhir otomatis sudah selesai, maka siswa menuju meja koreksi dan mencocokan hasil pekerjaanya dengan kunci jawaban yang telah di pasang dan menghitung sendiri nilai yang didapat dari ulangan tadi serta memasukan nilainya ke kertas nilai.
10. Setelah selesai menuliskan nilai di kertas nilai maka siswa bisa keluar atau selesai melaksanakan ulangan dengan mengetahui hasil nilai ulangan dan nilai karakter yang didapatkannya dari proses ulangan ular-ularan ini.


Kesimpulan
Pendidikan Karakter Bangsa merupakan salah satu upaya menjawab tantangan kemerosotan karakter bangsa. Pemanfaatan sistem ulangan ular-ularan sebagai media evaluasi pembelajaran merupakan suatu inovasi kreatif yang dapat diterapkan pendidik untuk mengembangkan nilai-nilai karakter dan budaya dalam pendidikan di sekolah. Pemanfaatan sistem ulangan ular-ularan, diharapkan terbangun karakter anak-anak bangsa yang lebih baik, sekaligus terpeliharanya budaya bangsa. Dengan ulangan sejarah ular-ularan mampu Menumbuhkan Kejujuran, Kepercayaan Diri Serta Tanggung Jawab Siswa dan Menyenangkan.

Selamat Berinovasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang tulisan ini.....