Pembelajaran
tatap muka (PTM) penting dilakukan untuk menekan risiko learning loss demi
menjaga kualitas pembelajaran anak Indonesia. PTM
dinilai dapat membuat anak-anak bisa belajar secara optimal. Mereka akan lebih
berkonsentrasi belajar sehingga tidak akan tertinggal pendidikannya. Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud) Nadiem Makarim
sebelumnya menyampaikan keprihatinannya mengenai kegiatan belajar mengajar
(KBM) daring saat ini. Salah satunya mengenai kemungkinan adanya lost
generation.
Selama
KBM daring, komunikasi dan interaksi antara guru dengan murid maupun antara
sesama murid menjadi terhambat dan tidak berjalan dengan optimal. Hal ini
karena saat KBM daring berlangsung, proses komunikasi hanya terjalin melalui
video call atau chat saja. Tentu saja ini dapat menghilangkan kedekatan dan
proses komunikasi alami antara guru dan murid, terutama berkaitan dengan proses
penyampaian materi.
Sumber
belajar dan portal daring sudah banyak disediakan oleh Kemdikbud dan lembaga
pendidikan lainnya secara gratis, akan tetapi dengan proses adaptasi yang
begitu cepat dan tanpa proses persiapan dan pelatihan sebelumnya, para guru
masih banyak mengalami kesulitan dalam memanfaatkan dan mengelola berbagai
sumber dan media pembelajaran online. Begitu pun yang dialami murid dan para
orang tua.
Berbeda
ketika model pembelajaran dilakukan dengan tatap muka PTM (konvensional).
Proses praktikum dan penugasan juga lebih mudah disiapkan, diatur, dan dinilai
karena dilihat langsung oleh guru. Pada akhirnya, proses penilaian yang
dilakukan juga lebih terukur dan efektif. Sebab, penilaian menyangkut seluruh
aspek, termasuk kinerja, keaktifan, kreativitas, serta hasil karya atau praktik
setiap siswa.
Namun proses peralihan
dari PBM Daring ke PTM ini memerlukan proses adaptasi yang perlu diperhatikan.
Guru harus bisa meramu PTM nya dengan kreatif dan inovatIf agar kesenjangan
(kebiasaan) siswa selama PBM Online bisa pelan-pelan di optimalkan untuk fokus
melaksanakan PTM.
Bagaimanakah tips dan
trik untuk Mendesain PTM yang optimal dengan sentuhan kreasi dan inovasi pasca
PBM Online ? Pertanyaan itu akan dibahas tuntas dalam pelatihan Samisanov 44
kali ini. Apakah anda
ingin belajar Mendesain PTM yang kreatif sehingga membuat siswa antusias dan
aktif dalam pembelajaran anda ? Ikutan saja dalam Diklat 44 Samisanov.
Ikatan
Guru Indonesia (IGI) melalui kanal pelatihan SAMISANOV (satu minggu satu inovasi)
ingin memberikan pelatihan kepada guru-guru Indonesia untuk bisa Mendesain PTM
yang kreatif sehingga membuat siswa antusias dan aktif dalam pembelajaran.
Sehingga Diklat 44 Samisanov kali ini mengambil judul : Mendesain PTM Pasca
PBM Online Dengan Sentuhan Inovasi dan Kreasi.
Materi yang
akan di berikan dalam Diklat 44 Samisanov diantaranya :
Alokasi Waktu |
|
1. Gambaran Pembelajaran masa PBM Online dan PTM pasca Pandemi |
3 |
2. Perbedaan Pembelajaran daring dan luring |
3 |
3. Strategi Pendidikan Pasca Pandemi menuju Pembelajaran Tatap Muka |
4 |
4. Empat Elemen Penting Dalam Terlaksananya Strategi Pendidikan Pasca
Pandemi |
4 |
5. Tips dan Trik Pembelajaran yang Harus Diperhatikan Pasca Pandemi
(PTM) |
5 |
6. Contoh Pengembangan Pembelajaran Tatap Muka
Pasca Pandemi |
5 |
7. Langkah-langkah
Dalam merancang PTM yang kreatif dan inovatif |
6 |
8. Penugasan
membuat rancangan PTM / scenario pembelajaran (RPP) untuk kebutuhan PTM yang
kreatif dan inovatif |
10 |
Jumlah |
40 JP |
Profil
Diklat 44 Samisanov
Narasumber
: Aries Eka Prasetya,
S. Pd, M.Si
Instansi : Founder
Samisanov & Pelatih Nasional Ikatan Guru Indonesia (IGI)
Judul materi diklat : Mendesain PTM Pasca PBM Online Dengan Sentuhan Inovasi
dan Kreasi
Pelaksanaan :
23-30 Januari 2022
Langkah
dalam mengikuti Diklat 44 Samisanov “Mendesain
PTM Pasca PBM Online Dengan Sentuhan Inovasi dan Kreasi” :